SuaraJatim.id - Satu keluarga di Mojokerto, Jawa Timur menuntut Pemerintah Kota Mojokerto. Mereka dikucilkan warga lantaran Pemkot Mojokerto menyebut salah satu keluarganya berstatus PDP virus corona.
Padahal begitu diperiksa, anggota keluarganya yang perempuan dan meninggal dunia terbukti negatif virus cororona berdasarkan pemeriksaan swab. Pemkot Mojokerto dituntut mengembalikan nama baik keluarganya
Pihak keluarga dikucilkan oleh lingkungan dan harus mengisolasi mandiri hingga anak pasien dirumahkan dari tempat kerja. Padahal di rumahnya, ada 10 orang anggota keluarga.
Putra pasien asal Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Dhea Aprilianto mengatakan jika ibunya meninggal di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto pada, Kamis (16/4/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Baca Juga: Hasil Tes Swab Negatif, Kuburan Pasien PDP Covid-19 Dibongkar Warga
“Keesokan harinya, ada 6 orang petugas dari Dinkes dan Puskesmas tracing katanya,” ungkapnya, Kamis (30/4/2020).
Masih kata Dhea, tanpa memberikan solusi pihak keluarga diminta untuk isolasi mandiri. Sehingga dengan terpaksa pihak keluarga yang terdiri dari suami pasien, tiga anak, tiga menantu dan tiga anak isolasi di rumah tanpa keluar. Untuk kebutuhan makan setiap hari, Dhea mengaku ada stok sembako istrinya untuk hari raya.
“Untung ada stok sembako istri untuk lebaran. Kenapa saya bilang keluarga saya dikucilkan? Ayah saya keluar rumah, ada WA di grup disampaikan ke Ketua RT oleh warga katanya ada pasien positif keluyuran kok dibiarkan. Sebelumnya soal pemakaman, juga tidak ada pemberitahuan dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Balongsari,” katanya.
Menurutnya, pemakaman di Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari tersebut pemakaman khusus pasien Covid-19 yang disediakan pihak Pemkot Mojokerto.
Hanya ibunya yang dinyatakan dengan status PDP dan dimakamkan di pemakaman tersebut. Sementara hasil swab yang keluar pada Minggu (26/4/2020) kemarin negatif.
Baca Juga: Gegara 13 Tenaga Medis Kontak Dengan PDP, Poli Bedah RSUD Bolmong Ditutup
“Karena masyarakat tidak mengerti PDP itu belum tentu positif Corona. PDP sudah diartikan positif Corona sehingga kami dikucilkan masyarakat dan kami dijauhi oleh tetangga. Bisa dibahayangkan seperti apa? Padahal hasil swab ibu saya negatif, kalau keluarga minta relokasi pemakaman bagaimana?” ujarnya.
Berita Terkait
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Naik Hingga 43 Persen, Paling Banyak Pasien Tidak Alami Gejala?
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes To Ciputra Surabaya: Nikmati Punya Rumah Harga Seru Bertabur Bonus!
-
Bertemu Ratusan Milenial, Emil Dardak Beri Pesan Penting: TPS Masih Buka
-
Aneh Tapi Nyata! Warga Sumenep Niat Bikin Sumur yang Keluar Malah Api
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk