SuaraJatim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) belum masih 'pikir-pikir' mengikuti langkah Pemprov Jawa Barat (Jabar) yang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sampai kini masih Surabaya Raya yang lakukan PSBB.
Seperti diketahui, tiga daerah di Jawa Timur yakni Surabaya, Gresik dan Sidoarjo yang tergabung dalam Surabaya Raya telah menerapkan PSBB. Dalam perkembangannya, sejumlah daerah di Jawa Timur lainnya juga berencana mengusulkan penerapan PSBB. Seperti Malang Raya, terdiri dari Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Kemudian, Kabupaten Magetan yang dikabarkan mulai mengkaji opsi penerapan PSBB.
"Saya rasa begini, semua opsi kita pertimbangkan setiap hari. Ini dinamikanya berubah terus setiap hari, jadi kita tidak bisa bilang kita akan, atau tidak akan menerapkan sesuatu yang seperti itu (PSBB Provinsi)," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat ditemui awak media di Kantor Bakorwil III Malang, Sabtu (2/5/2020).
Emil menambahkan, situasi penyebaran COVID-19 di Jawa Timur saat ini masih bisa dikendalikan secara intensif. Namun dia tidak menampik bila PSBB Jawa Timur bisa saja diterapkan.
"Kami melihat saat ini, bahwa langkah-langkah yang ada ini masih bisa diintensifkan. Tapi saya tidak mengatakan tidak usah PSBB, jangan bilang begitu. Karena sudah ada protokol di dalam Permenkes, bagi kepala daerah yang merasa perlu menerapkan itu, sudah ada protokolnya dengan sangat jelas bagaimana untuk mengusulkan PSBB," tutupnya.
Sementara itu di Malang, Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Malang Raya masih belum jelas nasibnya. Pemprov Jawa Timur mengklaim belum menerima surat pengajuan resmi dari tiga daerah Malang Raya, Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu tersebut.
"Kemarin sore (1/5/2020) ada preskon Pak Sekdaprov menegaskan belum ada surat masuk. Saya merujuk statement kemarin," kata Emil.
Meski demikian, lanjut dia, wacana PSBB jangan sampai membuat masyarakat khawatir, apalagi panik berlebihan. Dicontohkannya masyarakat mulai panik berbelanja alias panic buying.
"Saya tadi mencermati di Pasar Oro-Oro Dowo (Kota Malang). Ada kedisiplinan yang baik. Tapi ada yang berpikir PSBB tidak bisa berbelanja. Jadi wacana ini jangan sampai membuat panik," kata bekas Bupati Trenggalek ini.
Baca Juga: Catat! PSBB Jawa Barat Berlaku 6 sampai 19 Mei 2020
Pemprov Jatim terus berkoordinasi dengan tiga kepala daerah Malang Raya terkait wacana PSBB. Bahwa, semua opsi akan terus dipertimbangkan mengingat dinamika (perkembangan kasus COVID-19) terus berubah.
"Pengajuan PSBB, Bu gubernur (Khofifah Indar Parawansa) terus berkomunikasi dengan kepala daerah di Malang Raya," pungkasnya.
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
CEK FAKTA: Desain Uang Terbaru Rupiah Tanpa Tiga Nol, Benarkah?
-
2 PMI Asal Ponorogo Dikabarkan Jadi Korban Kebakaran di Hong Kong, Dinasker Buka Suara
-
Kronologi 2 Sopir Truk Dirampok di Lamongan, Seorang Dianiaya hingga Luka-luka!
-
Polisi Ringkus Kakek Cabuli Anak di Bondowoso, Bujuk Korban dengan Rp 5 Ribu!
-
Pencarian Bocah Hilang di Blitar Dihentikan, Ini Alasannya