SuaraJatim.id - Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Malang Raya dimulai 17 Mei 2020. Hal itu diumumkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Tiga hari pertama masih pada tahap imbaun dan teguran.
"Hari Minggu (17/5) berarti efektif (PSBB) dimulai di Malang Raya. Tiga hari pertama, adalah masa imbaun dan teguran. Tapi Rabu dan sampai hari ke- 14 adalah masa penindakan," kata Gubernur Khofifah di Kantor Bakorwil III Malang, Rabu (13/5/2020).
Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, PSBB Malang Raya merupakan upaya pencegahan diharapkan lebih signifikan dan terukur untuk mengurangi bahkan menghentikan (penyebaran) COVID-19.
Baca Juga: PSBB Malang Raya Hari Pertama, Aremania Diminta Tenang di Rumah
Ia menambahkan, malam ini juga bakal dilakukan koordinasi dengan ketiga pemerintah daerah, yakni Pemkot Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Kemudian mengecek kesiapan seluruh fasilitas penunjang PSBB.
"Kami bermalam di sini (Malang). Besok, cek layanan kuratif rumah sakit di Malang Raya," pungkasnya.
Seentara itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan tiga laboratorium di wilayah Malang Raya untuk melakukan tes menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Metode ini berfungsi mendiagnosis pasien COVID-19 secara akurat dengan menguji sampel lendir atau swaab.
Tiga laboratorium yang disiapkan tersebut berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang, Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RS UB), dan Rumah Sakit Lavalette Malang.
"Mesin PSCR tes ada tiga di Malang Raya. Mudah-mudahan di Lavalette bisa berjalan, RSUD Saiful Anwar dan RS UB bisa optimalisasi," kata Khofifah.
Baca Juga: PSBB Malang Raya Dijaga Ratusan Tentara
Ketersediaan reagen untuk melakukan tes PCR tersebut diklaim telah tercukupi. Persisnya ada kurang lebih sebanyak 91 ribu reagen untuk seluruh wilayah Jawa Timur.
Ia berharap, dengan adanya tiga laboratorium tes PCR di Malang Raya tersebut bisa melakukan tes secara cepat, pelacakan atau tracing pasien lebih cepat, dan penanganan lebih cepat. Hal ini penting dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang efektif pada 17 Mei mendatang.
"Jika dilakukan tes secara cepat, tracing secara cepat, treatment secara cepat, maka akan cepat pula untuk sembuh," sambung dia.
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Risma Dapat Curhatan Masih Sulitnya Dapatkan Izin Bangun Gereja
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
-
Khofifah Dapat Hadiah Wayang Kresna, Simak Karakter dari Tokoh Legendaris Ini