SuaraJatim.id - Rentannya kehidupan ekonomi di masa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia beberapa waktu terakhir mulai dirasakan semua lapisan masyarakat. Bahkan di kalangan lansia masyarakat ekonomi menengah ke bawah pun kian terasa dampaknya.
Persoalan itu pula yang kini dihadapi Ngateni, lansia berumur 81 tahun, warga Desa Centini Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan. Meski tidak ingin merepotkan keluarganya dengan memutuskan hidup sendirian, kehidupan Ngateni kini semakin kelam.
Selama ini, Ngateni mengaku tak pernah mendapatkan bantuan sosial (Bansos) tunai Corona dan bahkan, sempat tak mampu membeli beras untuk dimakan setiap harinya.
Tak hanya kemiskinan, Ngateni mengaku sejak lima tahun terakhir, kesehatannya kian menururun. Ia tidak lagi kuat seperti sebelumnya. Untuk berjalan menuju dapur saja, nenek kelahiran 1939 itu harus dibantu menggunakan tongkat kayu. Kakinya gemetar setiap kali berusaha untuk berjalan.
Meski kondisinya serba sulit, ia bersikukuh tak mengharap bantuan dari kerabat dan keluarga. Ngateni setiap harinya praktis mengandalkan hasil penjualan tape ketan yang dibalut dengan daun pisang, hasil buatannya, untuk dijual di pasar. Karena Ngateni tidak bisa berjalan, proses penjualannya dibantu oleh Ngasening (70) tetangganya.
“Setiap hari buat tape ketan, saya yang masak kemudian dititipkan tetangga untuk dijual di pasar. Kalau laku semua setiap hari hanya mendapatkan uang sebesar Rp 18 ribu saja, kadang sering tidak laku,” tutur Ngateni saat ditemui di rumahnya, Kamis (14/5/2020).
Ketan tape yang dijual Ngateni ini berisikan, beras ketan, kemudian dicampur dengan ragi dan sarimanis. Setelah berbentuk adonan, jajan itu kemudian dibungkus daun pisang dengan porsi kecil. 10 bungkus tape kecil dihargai sebesar Rp 3 ribu. Setiap harinya Ngateni hanya mampu membuat tape kecil sebanyak 60 bungkus daun pisang.
Ngateni sendiri sebenarnya memiliki empat anak. Hanya saja yang masih bertahan hidup tinggal satu orang. Namun, anak semata wayangnya kini merantau di Ternate, karena desakan ekonomi. Ia tak mau menjadi beban, karena hidup anaknya sama susah seperti dirinya.
“Tidak mau merepotkan siapapun, terserah Gusti Allah, yang penting saya tidak terbelit hutang. Nyatanya hasil dari jualan tape walau tidak seberapa ya bisa dibuat makan,” jelasnya.
Baca Juga: Miris! Nenek Sebatang Kara Bertahan Hidup Mengais Sisa Gabah Saat Panen
Diakui Ngateni, suatu hari ia pernah mengalami hidup yang paling sulit. Jualan tape dalam beberapa hari terakhir pun tidak laku sama sekali. Bahkan, ia tidak memiliki uang sepeserpun. Beruntung, tidak berselang lama ada seorang tetangga yang memesan tape ketan untuk acara hajatan.
“Saya sempat nangis, beli obat nyamuk ndak bisa, beli beras ndak bisa. Terus ada yang pesen tape ketan Rp 40 ribu, Alhamdulillah,” katanya.
“Selama ini saya juga tidak pernah mendapatkan bantuan apapun. Terakhir dapat bantuan sembako, tapi sudah lama, beberapa tahun yang lalu,” katanya lagi.
Ngateni yang tidak mendapatkan BLT corona itu juga dikonfirmasi oleh tetangganya Nur Kayatai (40). Dia membenarkan, jika nenek tersebut tidak pernah mendapatkan bantuan.
“Kemarin ketika pencairan BLT Mbah Ngateni tidak dapat memang, tapi tidak tahu kalau nanti pencairan BLT tahap ke dua,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Lamongan Moh Kamil akan melakukan kroscek data terhadap keberadaan nenek yang belum mendapatkan BLT corona. Pasalnya BLT pemkab yang diambilkan dari dana APBD, direncanakan akan turun pekan depan.
“Akan kami cek, sebab kami juga baru kordinasi dengan provinsi. Minggu dipastikan bisa dicairkan."
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
-
Viral Gadis Kecil Bantu Orang Tua Jadi Montir, Aksinya Panen Pujian
-
Catat! Ini Janji Mensos: Sebelum Lebaran, Warga Terima BLT 2 Kali
-
Warga Miskin Belum Dapat Bansos Corona, Jokowi: Ya Lapor ke RT
-
Miris! Nenek Sebatang Kara Bertahan Hidup Mengais Sisa Gabah Saat Panen
-
Cerita Pilu Nenek Nursiah, Janda Miskin yang Hidup di Rumah Sitaan Bank
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Efek Sri Mulyani Bikin IHSG Anjlok 1,28 Persen, Kadin Jatim: Kepercayaan Investor Harus Dijaga!
-
Khofifah Ingatkan ASN Hati-hati Berucap dan Berinteraksi Digital
-
BRI Perkuat Layanan Digital, Volume Transaksi Merchant Sentuh Rp105,5 Triliun Sepanjang 2025
-
Terkuak Motif Alvi Maulana Mutilasi Pacar Jadi 66 Bagian, Sakit Hati Berujung Aksi Sadis
-
Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Maknai Hari Literasi Internasional: Saring Sebelum Sharing