Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 18 Mei 2020 | 14:31 WIB
Ramayana Gresik (Suara.com/Amin)

SuaraJatim.id - Pusat Pembelanjaan Ramayana Gresik, Jawa Timur masih ramai dipadati pengunjung. Padahal di sana ada karyawan dan pengunjung Ramayana yang positif virus corona berdasarkan pemeriksaan rapid test.

Pantauan SuaraJatim.id, Ramayana Gresik masih terlihat banyak dikunjungi orang. Bahkan saat pintu mal belum dibuka, terlihat antrean pengunjung mengular hingga ke area parkir.

Setiap pengunjung yang hendak masuk akan melewati petugas. Masing-masing pengunjung dicek suhu tubuh dan diberikan hand sanitizer.

Bagi pengunjung yang diketahui cek suhunya tinggi hingga 37,5 tidak diperkanankan masuk.

Baca Juga: Ternyata Benar! Jokowi Punya Rencana Longgarkan PSBB Virus Corona

Kemudian pihak Ramayana juga mulai membatasi jumlah pengunjung. Jika sebelumnya pengunjung yang masuk bisa sampai seribu orang hingga lebih, kini jumlah pengunjungnya dibatasi. Maksimal hanya 750 orang. Selebihnya gerbang akan ditutup.

Ramayana Gresik (Suara.com/Amin)

Store Manager Ramayana Gresik, Beni Arianto mengatakan pihaknya akan melaksanakan semua aturan yang dianjurkan pemerintah. Terutama dalam melakukan Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB) untuk memberantas virus corona atau covid-19.

“Kami taat menjalankan aturan. Bahkan jam operasi kami juga sesuai dengan aturan Perbup yakni buka pada pukul 12.00 WIB hingga 20.00 WIB. Supaya masyarakat juga tahu soal jam operasi, kami juga memberikan pengumuman di depan mal,” kata Beni saat ditemui SuaraJatim.id saat ditemui di ruangannya, Senin (18/5/2020).

Selain itu, untuk mengurangi jumlah pengunjung pihak manajemen Ramayana Gresik juga telah membuka gerai lewat online. Hal ini agar pengunjung bisa membeli tanpa harus datang ke lokasi.

“Sudah kami buka sejak pertengan Maret lalu. Tapi bagaiaman namanya masyarakat yang biasa membeli produk secara langsung jadi mereka belum terbiasa,” katanya.

Baca Juga: Cegah Penularan Corona, Jokowi: Tingkatkan Pengawasan di Klaster Industri

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More