Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 27 Mei 2020 | 15:21 WIB
Masyarakat periksa virus corona di RS UNAIR. (ANTARA)

SuaraJatim.id - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dikabarkan tidak menerima pasien positif Virus Corona untuk sementara, karena kekurangan dokter dan perawat. Informasi tersebut beredar di media sosial (medsos) dalam surat pemberitahuan tertanggal 25 Mei 2020.

Dalam surat itu juga disebutkan jika RS UNAIR tengah melakukan penataan internal menyusul adanya beberapa tenaga kesehatan yang positif terpapar Covid-19.

Pada surat pemberitahuan yang ditandatangani Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan Dr Hamzah tersebut berisi tentang penghentian sementara layanan pasien baru Covid-19 karena keterbatasan kapasitas perawatan pasien dan penyesuaian layanan.

Mengenai hal tersebut pihak RSUA menjelaskan karena jumlah pasien positif Virus Corona mencapai 100 orang. Lebih dari 80 persen yang dirawat di RSUA adalah pasien dari Surabaya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Jawab Protes Dokter COVID-19 Kasih Makan Telur Rebus

Sebanyak 86 pasien positif virus Corona di RSUA berasal dari Kota Surabaya dan sisanya berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur. Hal itu disampaikan Humas Unair Suko Widodo kepada Kontributor Suara.com, saat dihubungi via telepon pada Rabu (27/5/2020).

"Untuk jumlah pasien positif Virus Corona di RSUA sekitar 100, 86 pasien berasal dari Surabaya," ujarnya.

Sementara untuk jumlah 100 orang pasien ini, sudah terbilang overload. Karena pihak RSUA beralasan menjaga ketahanan tubuh dari tenaga kesehatan mereka.

"Pasti lah mas, kalau mereka biasa menangani beberapa pasien per harinya. Untuk kasus ini, mereka bekerja lebih ekstra, bisa dibilang sedikit kewalahan," imbuhnya.

Suko mengatakan, bahwa pihak RSUA bukan menghentikan penerimaan pasien positif virus Corona, tetapi membatasi jumlah pasien dalam kasus ini.

Baca Juga: Dokter Bongkar Kebobrokan Penanganan Virus Corona di Surabaya

"Kami tak menyetop penerimaan pasien, tetapi membatasi. Kami masih menata kembali RSUA," katanya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More