Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 03 Juni 2020 | 15:21 WIB
Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana (baju hitam) menyambut kedatangan Bobotoh dan Viking di Stasiun Gubeng. (Dimas Angga Perkasa/Suara.com)

SuaraJatim.id - Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana diduga tertular virus corona. Kini Whisnu tengah dikarantina secara mandiri.

Whisnu Sakti diduga tertular virus corona setelah mengunjungi warga Kedung Turi, Kelurahan Kedungdoro Kecamatan Tegalsari Surabaya.

Mulanya, Politisi PDI Perjuangan itu mendapat kabar pemulangan 15 warga yang tengah menjalani karantina di sebuah hotel kawasan Gubeng Surabaya, Sabtu pekan lalu.

Untuk menguatkan dan menyemangati warga, Whisnu Sakti berniat untuk menyambangi beberapa warga pasca karantina tersebut.

Baca Juga: Surabaya Disebut Zona Hitam Penularan Corona, Gubernur Jatim: Itu Merah Tua

Saat itu, banyak warga karantina mengeluh dan melaporkan tidak adanya pendampingan tenaga perawat, selimut, hingga vitamin dan makanan membuat raut muka Whisnu Sakti terkejut.

Rasa terkejut Whisnu Sakti tidak sampai di situ. Sebab, dari 15 warga yang mulanya dinyatakan negatif corona, ternyata diralat oleh Pihak Puskesmas Kedungdoro setelah kunjungan Whisnu Sakti. Kelima warga tersebut kembali dinyatakan positif.

“Iya ini saya akan melaporkan kepada Bu Wali. Kenapa Dinkes bisa kecolongan. Memulangkan warganya yang masih berstatus positif,” kata Whisnu Sakti saat dikonfirmasi via ponsel, Rabu (3/6/2020).

Whisnu Sakti menyatakan laporan temuan di lapangan menyoal fasilitas pendampingan tenaga medis, maupun data yang diralat sudah disampaikan via telpon kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Alumnus ITS Surabaya ini sekaligus meminta izin kepada Risma untuk menjalani karantina mandiri.

”Iya sekaligus (Meminta izin). Saya juga akan menyampaikan kepada Bu Wali agar berhati-hati dan menjaga kesehatan,” terang Whisnu Sakti.

Baca Juga: Lagi, Seorang Dokter di Wuhan Meninggal akibat Terpapar Virus Corona

Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini menyatakan, dirinya akan menjalani karantina mandiri.

”Insyallah tidak ada apa-apa. Karantina itu hal biasa. Ini resiko ketika turun menguatkan warga di perkampungan. Mendengar apa perkembangan maupun kekurangan kami di Pemerintah Kota. Mohon doanya,” terang Whisnu Sakti.

Terpisah, Ketua RT/RW 04/08 Kedung Turi, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Surabaya, Malik, resah atas kabar diralatnya data warga tersebut.

Ia mengaku sejak pemulangan belasan warganya, pihak Dinkes Surabaya sudah menyatakan negatif Covid-19.

”Tapi hasil swabtestnya tidak segera diumumkan. Warga ditelpon satu persatu di kamar dikatakan siap-siap untuk pulang. Ternyata seperti ini. Kami harus percaya kepada siapa?” ujar Malik.

Ia bersama seluruh warga kampung sudah terlanjur bahagia mendengar informasi pemulangan tersebut.

”Kalau begini Saya selaku RT dibuat bingung dan sedih. Saat ini upaya menenangkan warga tengah dilakukan,” ungkap Malik.

Terpisah, perihal carut marut penanganan warga Kedung Turi Surabaya ini juga mendapat kecaman dari Politisi Partai Nasdem Surabaya, Imam Syafii.

Load More