SuaraJatim.id - Front Rakyat Indonesia untuk West Papua dan Aliansi Mahasiswa Papua berdemonstrasi nekat berkumpul dan demonstrasi di tengah wabah virus corona, Senin (15/6/2020). Pantauan SuaraJatim.id, mereka berdemo saling berdempetan dan berjarak kurang dari 1 meter.
Hanya saja salah satu koordinator aksi mengaku mereka menjaga jarak dan mengenakan masker. Selain itu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sesuai rekomendasi WHO.
"Kami dari awal sudah memprioritaskan tentang pencegahan penularan virus, makanya seluruh peserta demo pakai masker dan bawa hand sanitizer, saat demo juga jarak (physical distancing)," kata koordinator aksi, Ahmad di lapangan.
Mereka yang berjumlah puluhan orang mengenakan masker, tapi tidak menjaga jarak.
Sementara itu, aparat kepolisian juga terlihat melakukan pengamanan juga dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Seluruh personel kepolisian terpantau menggunakan APD lengkap, mulai face shield, masker dan sarung tangan. Pasca demonstran membubarkan diri, sekitar pukul 12.30 WIB, seluruh personel kepolisian juga disemprot cairan disinfektan.
"Anggota kami semprot disinfektan karena ada di luar cukup lama. Sebagai langkah preventif (pencegahan) seluruh anggota dilengkapi face shield, sarung tangan dan masker," kata Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata.
Para demonstran berdemo menyerukan bebaskan tujuh tahanan politik (tapol) Papua. Puluhan orang itu didominasi orang Papua.
Front Rakyat Indonesia untuk West Papua dan Aliansi Mahasiswa Papua menjelaskan bahwa ketujuh tahanan politik Papua yang akan didakwa makar karena terlibat dalam demonstrasi anti rasialisme akhir tahun lalu akan menghadapi vonis pengadilan pada 17 Juni 2020. Mereka adalah Alexander Gobay (Ketua BEM Universitas Sains dan Teknologi Jayapura), Hengky Hilapok mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Stefanus Itlai (Ketua Komite Nasional Papua Barat) Kota Timika, Ferry Kombo, Agus Kossay Buchtar Tabuni dan Irwanus urop mabin.
Kontributor : Aziz Ramadani
Baca Juga: Dikunjungi Wagub, Mahasiswa Papua Curhat Sulit Cari Kontrakan Hingga Wifi
Berita Terkait
-
Viral Mahasiswa Papua Dipukuli Sekelompok Ormas Di Kupang NTT, Begini Kata Kapolda
-
Puluhan Mahasiswa Papua Aksi Bakar Ban hingga Blokade Jalan di Kemendagri, Begini Tuntutan Mereka!
-
Usut Mutilasi Warga Sipil di Mimika Papua, Jokowi Didesak Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta
-
Pangkal Kisruh Rasis terhadap Papua, Foto Bendera dalam Got yang Janggal
-
Persahabatan Galuh dan Gap, 'Asal Ko Tahu Trada HAM di Papua'
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
Terkini
-
CEK FAKTA: Viral Program MBG Diganti Uang Tunai, Benarkah?
-
Hingga Akhir Oktober 2025, BRI Salurkan KUR Sebesar Rp147,2 Triliun pada 3,2 Juta Debitur
-
Petani Hilang Tinggal Kerangka di Hutan Temon Ponorogo, Topi Spiderman Pengungkap Identitas!
-
Posko Gunung Semeru Bakal Terpusat di Lumajang, Ini Usulan BNPB
-
BRI: Keamanan Nasabah Jadi Prioritas Utama, Hati-hati terhadap Pesan atau Tautan Mencurigakan