Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 21 Juni 2020 | 02:20 WIB
Ribuan Santri Ponpes Lirboyo kembali ke pondok tersebut. [Antara]

SuaraJatim.id - Memasuki masa kegiatan belajar mengajar, ribuan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kota Kediri yang baru tiba wajib menjalani isolasi mandiri selama dua minggu.

"Kedatangan santri secara bertahap dari total seluruhnya 28.000, yang hari ini kami jadwalkan datang 10 persen, sekitar 2.500 santri," kata Juru Bicara dan Ketua Pesantren Tangguh Ponpes Lirboyo Kota Kediri KH Abdul Muid Shohib seperti dilansir Antara di Kediri, Sabtu (20/6/2020).

Ia mengatakan, kebijakan untuk mengizinkan para santri kembali ke pesantren sudah dimusyawarahkan. Santri yang masuk ke pondok berasal dari wilayah Kediri dan sekitarnya, seperti Tulungagung, Blitar, hingga Nganjuk.

Sebelumnya, mereka juga sudah isolasi mandiri di rumah masing-masing selama dua pekan. Dia menambahkan, santri yang hendak kembali ke pesantren saat keberangkatan juga harus dikoordinasikan dengan organisasi alumni. Sebelum berangkat, dilakukan screening apakah santri benar melakukan isolasi mandiri atau tidak, kemudian dicek apakah daerahnya termasuk daerah yang tingkat penyebaran Covid-19 tinggi.

Baca Juga: Santri Gontor Kembali ke Ponpes

"Kalau memang tidak dalam kondisi sehat, akan dilarang kembali ke pesantren agar memulihkan kondisinya dulu. Atau jika dari daerah yang merah, kami minta tidak kembali (dulu) ke pesantren. Sampai di pesantren juga kami periksa kesehatan dan beri arahan," ujar dia.

Ia menambahkan, para santri saat tiba di Pesantren Lirboyo Kediri akan dimasukkan ke asrama serta dilakukan isolasi mandiri selama dua pekan. Dia juga memberikan apresiasi karena dalam kegiatan ini juga dibantu dari polisi, tim medis, serta TNI. Santri saat tiba di pesantren juga harus cuci tangan dengan sabun, lalu antre satu per satu melewati bilik penyemprotan disinfektan, lalu dicek suhu tubuhnya satu per satu.

Sementara itu, terkait dengan kegiatan selama isolasi mandiri akan dilakukan pengajian, istigatsah maupun olahraga, sedangkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di pesantren akan dilakukan sekitar satu bulan ke depan.

"Untuk kegiatan sekolah formal baru dimulai satu bulan ke depan. Jadi, tidak langsung saat ini. Kami tetap terapkan untuk kelas maksimal 30 siswa, jarak minimal 1,5 meter," kata Gus Muid, sapaan KH Abdul Muid.

Dalam kegiatan ini, ada sekitar 120 personel polisi yang diperbantukan untuk pengamanan. Selain dari polisi, juga dibantu TNI. Pengamanan kegiatan kedatangan para santri itu berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu (20-21/6), membantu pengamanan kedatangan santri Lirboyo. (Antara)

Baca Juga: Persiapan Ponpes Nurul Ulum Blitar Jelang New Normal

Load More