Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 26 Juni 2020 | 13:37 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Suara.com/Arry)

SuaraJatim.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dalam dua pekan Jawa Timur ada perubahan yang signifikan dalam penurunan kasus positif maupun meninggal akibat Covid-19. Hal itu disampaikan saat pengecekan penanganan Covid-19 di Jawa Timur, Kamis (25/6/2020).

Sementara itu, di Jawa Timur kasus positif Covid-19 10.532, yang didominasi oleh Kota Surabaya sebanyak 5.157 per 25 Juni 2020.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menanggapi permintaan Jokowi dalam dua minggu harus ada perubahan penurunan kasus yang signifikan tersebut mengatakan sebenarnya kasus corona di Surabaya sudah menurun.

Risma mengatakan jika dirinya tidak ingin menyampaikan angka mengenai data-data kasus corona di Surabaya. Ia tak ingin dirinya dianggap tidak bekerja.

Baca Juga: Ditanya Soal Kasus Corona Surabaya, Wali Kota Risma Tantang Wartawan

"Tadi saya memang tidak menyampaikan angka. Saya nanti dikira seolah nggak kerja. Sebetulnya angka itu sudah turun, tadi saya suruh ngecek di hotel nggak sampe 60 orang, itu yang reaktif nunggu swab. Kemungkinan sudah pulang gak sebesar 60 itu," ujar Risma di Hotel JW Marriot Surabaya, Jumat (26/6/2020).

Risma juga meyakini bahwa pihaknya sudah masif melakukan tracing. Ia menerapkan tugas BIN dengan cara menggerakkan petugas semua jajaran untuk melakukan rapid test dan swab.

"Jadi BIN itu kita gantikan petugas puskesmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas itu puskesmas dan kelurahan. Jadi hari ini ada beberapa yang kita lakukan itu di situ," kata dia.

Risma menambahkan Surabaya telah mendapatkan banyak bantuan berupa mobil PCR untuk membantu percepatan swab.

"Bantuannya banyak sekali, 2 mobil BIN, 2 mobil BNPB itu membantu sekali untuk percepatan swab. Dulunya ada sebulan, dua minggu, ada 10 hari, sekarang paling lama 4 hari," ucapnya.

Baca Juga: Amarah Wali Kota Risma dari Sudut Pandang Kepemimpinan

Risma berkali-kali menegaskan kalau dirinya tak mau dianggap kalau tidak bekerja dalam menangani Covid-19 di Surabaya. Dan ia juga memastikan bahwa kasus di Surabaya sebetulnya sudah menurun.

"Tapi memang turun hasilnya, nanti kalau gak banyak saya di tuduh gak nyambut gawe (gak kerja)," tegasnya.

Kontributor : Arry Saputra

Load More