SuaraJatim.id - Perempuan berusia 36 tahun bernama Siti Nur Jazilah membagikan sedikit ceritanya saat bangkit dari keterpurukan sampai membuatnya sukses jadi pebisnis perhiasan.
Lisa menjadi korban penyiraman air keras oleh sang mantan suami. Peristiwa yang sudah berjalan 16 tahun silam itu membuat wajahnya rusak.
Ia pun harus menjalani operasi selama 8 tahun di rumah sakit dengan total 18 kali operasi.
Kini, penampilan dan kondisi Lisa semakin membaik. Bahkan ia sudah bisa menghidupi dirinya sendiri dan keluarga dari berbisnis perhiasan handmade yang dinamai Lisa Jewelry Hendmade.
Lisa mengaku, awal mula dirinya bisa sampai sukses berawal saat menjalani perawatan di rumah sakit pada tahun 2009 lalu. Ia biasa mengisi waktu luangnya dengan merangkai aksesoris dari tangan kreatifnya menjadi sebuah kalung atau bros.
"Awalnya ya belajar aja di RS, ngisi-ngisi waktu, belajarnya pun banyak sebetulnya gak hanya aksesoris. Mungkin karena cocoknya ya di sini sesuai dengan minat saya kali ya," ujar Lisa kepada SuaraJatim.id, Sabtu (27/6/2020).
Sembari menjalani perawatan, Lisa mencoba memasarkan hasil karyanya tersebut melalui event-event atau bazar ketika ada seminar. Tak hanya itu, wanita kelahiran Malang ini juga memasarkannya dengan online melalui media sosial instagram.
"Kalau dulu ya melalui bazar-bazar gitu, ikut event bazar gitu lah. Stand di hotel, kayak acara seminar, utamanya sih ke acara acara event kedokteran kesehatan, di hotel di Surabaya, di mana-mana juga," terang Lisa.
Lisa Jewelry Hendmade membuat aksesori dari bahan bebatuan yang dirangkai sendiri. Aksesori yang dibuat mulai dari kalung, cincin dan bros. Harganya pun bervariatif, mulai Rp50 ribu hingga Rp 2,5juta.
Baca Juga: Lima Anak Anjing Tewas Disiram Air Keras, Aris Divonis Bersalah
"Itu tergantung ornamennya, batu mutiara sih kebanyakan. Sebenarnya nggak susah bahannya, lumayan lah kalau mutiara yang asli kan jutaan, kalau ini punya saya masih di bawah Rp 5 juta, kalau mutiara yang laut itu kan mahal," kata Lisa.
"Untuk harganya sendiri mulai dari Rp 50 ribu yang bros-bros itu, kalung itu Rp 100 ribu sampai Rp 2 juta lebih dikit. Yang pernah di jual paling mahal itu Rp 2,5 juta," tambahnya.
Keinginannya berubah untuk menjadi lebih baik, dan kesiapan menerima rasa sakit dalam perubahan wajahnya tersebut diterima Lisa dengan ikhlas. Lisa pun kini merasa senang bisa bangkit dan menjalani bisnis dari passion yang disukai dan diminatinya.
"Kita itu harus bisa membuka lembaran baru, tidak boleh membuka lembaran lama. Harus fokus ke depan, bukan lihat ke belakang. Keinginan untuk lebih baik. Ya itu tadi sabar sih keutamaannya dan dorongan dari orang terdekat kita," pungkas Lisa.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Tragedi Pelajar di Koja: 4 Remaja Tersangka Kasus Penyiraman Air Keras, Korban Luka Parah
-
Otak Kriminal Pelajar Jakut: Iuran Beli Air Keras Patungan, Cari Lawan, Korban Disiram Brutal
-
Cemburu Buta, Suami Siram Air Keras ke Istri dan Teman Prianya di Jakarta Pusat
-
Kasus Penyiraman Air Keras Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Dihentikan Tanpa Tersangka
-
Polisi Disiram Air Keras saat Bubarkan Tawuran di Ciputat, Motor Raib
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Tiga Rumah Sakit di Jember Curang dalam Klaim JKN
-
10 Fakta Amalan Dzikir 313 Kali Bada Isya Pembuka Pintu Rezeki Tanpa Batas
-
Dividen Seret, DPRD Jatim Telaah Laporan Keuangan BUMD dan Anak Perusahaannya
-
Garda Terdepan yang Terlupakan, Waka DPRD Jatim Perjuangkan Nasib Perawat Desa
-
BRI Sabet Penghargaan Inovasi 2025, Qlola Jadi Kunci Transformasi Digital Perusahaan