Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 29 Juni 2020 | 13:41 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sujud minta maaf di depan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. (TimesIndonesia)

SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sujud minta maaf di depan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. Risma menangis dan mengeluh menjadi pihak yang disalahkan dalam penanganan virus corona di Surabaya.

Kejadian itu setelah Risma bertemu untuk rapat dengan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. Risma menyembah kaki seorang dokter paru pada Senin (29/6/2020) pagi. Kejadian tersebut bermula saat Wali Kota Risma mengadakan pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan para direktur rumah sakit di Kota Surabaya.

Saat itu salah satu pengurus IDI Surabaya, Sudarsono memaparkan penyebab kematian pasien COVID-19 di Surabaya yang tinggi. Alasannya karena pasien tak dapat kamar di RSUD Dr Soetomo.

Baca Juga: Wali Kota Risma Sujud ke Dokter dan Nangis: Kenapa Saya Selalu Disalahkan?

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sujud minta maaf di depan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. (TimesIndonesia)

Risma pun berdiri dan berjalan ke arah Sudarsono. Risma sujud dan minta maaf.

Sembari bersujud, Risma menjelaskan sudah menyediakan 200 tempat tidur di RS Husada Utama jika RS Dr Soetomo penuh.

"Kenapa saya selalu disalahkan, padahal bantuan saya ditolak," kata Risma sembari menangis.

Pertemuan bersama Ikatan Dokter itu dilakukan guna mendengar dan mencari solusi atas permasalahan di setiap rumah sakit di Surabaya dalam penanganan pasien Covid-19.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sujud minta maaf di depan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. (TimesIndonesia)

Namun diskusi mendadak berubah tegang ketika seorang dokter ahli paru senior dari RSUD Dr Soetomo, Sudarsono menceritakan, penuhnya rumah sakit-rumah sakit karena Covid-19.

Baca Juga: Kronologis Wali Kota Surabaya Risma Sujud Minta Maaf ke Dokter

Sudarsono menyebut bahwa di hilir, masih banyak diperlukan peningkatan edukasi.

Load More