Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 30 Juni 2020 | 09:46 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sujud minta maaf di depan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. (TimesIndonesia)

SuaraJatim.id - Kabar hubungan Pemerintah Kota Surabaya yang dipimpin Tri Rismaharini retak dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Ini juga disebut sebagai salah satu Risma nangis sampai bersujud minta maaf ke dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Senin (29/6/2020).

Risma sujud minta maaf, dia mengeluhkan RSU dr Soetomo menolak bantuan APD dari Pemkot Surabaya.

Direktur Utama RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuadi buka suara terkait itu. Dia menyatakan bukan menolak, tapi persediaan APD masih banyak.

“Kami bukannya menolak, tapi memang masih ada. Nanti kalau diterima, kami dipikir serakah. Kami tidak ingin banyak-banyak, karena menyimpan di gudang terlalu banyak juga tidak baik dan berisiko. Ada juga yang mau menyumbang uang, kami tidak terima, karena memang tidak boleh,” tegas dr Joni kepada wartawan saat Konferensi Pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya Seperti dilansir BeritaJatim, Senin (29/6/2020) malam.

Baca Juga: Buntut Risma Merangkak Sujud Minta Maaf, Dokter Joni Buka Suara

Mengenai kabar hubungan yang kurang harmonis dengan Pemkot Surabaya, Joni menepis. Dia mengaku hubungan tetap baik-baik hingga saat ini.

“Setiap hari sore kita hubungannya mesra, kontak-kontakan. Setelah Gugus Tugas Pusat mengumumkan perkembangan Covid-19 di Jakarta, kami kontak-kontakan dengan Dinkes kabupaten/kota se-Jatim. Dengan kawan-kawan Pemkot Surabaya, kita kontak terus, data yang ada itu sudah confirm dari kabupaten/kota,” tuturnya.

Mengenai tudingan sulit menghubungi RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni hanya berkelakar bahwa dr Soetomo memang sudah lama meninggal.

“Kan sudah tahunan meninggal. RSU dr Soetomo itu kan ada di Surabaya, saya belum pernah dihubungi sampai sekarang. Ada buktinya lho saya sangat menghargai beliau, tapi buat apa dibuka, nanti dipikir diungkit-ungkit lagi. Kalau mau tindak atau datang ke Soetomo monggo, kalau sekarang ya jangan, kan banyak Covid-19. Kalau di ruangan saya monggo,” jelasnya.

“Sebanyak 79 persen pasien RSU dr Soetomo itu adalah warga Surabaya. Banyak teman saya di luar negeri tanya juga kok ada berita seakan-akan RSU dr Soetomo tidak menerima warga Surabaya berobat. Kita itu dekat di hati. Kalau ada sedikit berbeda, itu ya biasa. Pesan presiden harus sama persepsi, ini kan memang krisis kesehatan,” imbuhnya.

Baca Juga: Dirut RSUD Dr Soetomo Tanggapi Aksi Wali Kota Risma Sujud ke Dokter

Dia menjelaskan, RSU dr Soetomo adalah RS pendidikan yang menjunjung tinggi nilai ilmiah.

Load More