Pada kesempatan itu, ada juga keluhan tentang rumah sakit yang penuh karena pasien itu baru dipulangkan setelah melakukan tes swab 2 kali. Sedangkan pihak rumah sakit, tidak mau memulangkan pasien tersebut karena tidak bisa diklaim ke BPJS.
Menanggapi keluhan tersebut, Wali Kota Risma langsung meminta supaya pasien itu dikeluar.
"Kalau memang tidak bisa diklaim ke BPJS, silahkan klaim kepada kami. Sejak awal saya sudah sampaikan itu," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita memastikan pihaknya setiap hari selalu rutin melakukan koordinasi kepada semua rumah sakit di Kota Surabaya.
Baca Juga: Di Balik Risma Sujud, Benarkah Hubungan Pemkot Surabaya dan Jatim Retak?
"Kenapa kami melakukan itu setiap hari? Karena tidak semua rumah sakit entry data pasien, sehingga kami harus mendatangi rumah sakit itu setiap harinya, yang mana sering tidak entry data dan yang mana yang tidak tepat waktu melaporkan pasiennya," ujarnya.
Feny mengakui, koordinasi itu terkadang tidak langsung dengan direksinya, namun dengan perawat atau dokter jaganya. Lantaran itu, Feny menyatakan, bahwa tidak benar jika ada tuduhan miring tentang tidak adanya koordinasi antara Dinkes dengan pihak rumah sakit.
"Kalau tidak koordinasi, pasti kami tidak punya data," katanya.
Ia juga menjelaskan, jika dinkes harus tahu tentang data pasien untuk kepentingan tracing yang dilakukannya setiap hari. Dengan masifnya tracing itu, maka penularan virus tersebut bisa segera dicegah.
"Kami juga punya data bahwa saat ini ada sebanyak 429 tempat tidur kosong di 50 rumah sakit di Surabaya, kami tahu karena kami keliling ke rumah sakit itu," katanya.
Baca Juga: Buntut Risma Merangkak Sujud Minta Maaf, Dokter Joni Buka Suara
Sebelumnya, Wali Kota Risma sempat meminta maaf dan melakukan sujud di depan anggota IDI Surabaya di Balaikota, setelah IDI melaporkan adanya pelanggaran terhadap protokol kesehatan, oleh warga Kota Surabaya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Beredar Video Polisi Jawa Barat Marah terkait Rekontruksi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Benarkah?
-
Kekayaan Ahmad Dhani, Musisi Kontroversial Masuk Bursa Calon Wali Kota Surabaya
-
Pantas Diusung Gerindra adi Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Ternyata Ahmad Dhani Punya Kekayaan Jumbo
-
Sudah Lolos ke DPR, Ahmad Dhani Malah Diusung Jadi Calon Wali Kota Surabaya: Batal Jadi Anggota Legislatif ?
-
Kini Diusung Maju Calon Wali Kota Surabaya, Ahmad Dhani Pernah Ungkap Punya Darah Politik
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Komisi E DPRD Jatim Soroti Fenomena Guru Takut Dipolisikan
-
Kebakaran Panti Pijat Emperor Spa Surabaya, 2 Terapis Sesak Napas
-
Tim Khofifah-Emil Rekap Dokumen C Hasil dari Saksi, Sama dengan Quick Count?
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Tol KLBM Gresik: Mobil Ringsek, 3 Orang Meninggal Dunia
-
KPU Jatim: 3 Petugas Meninggal Dunia Saat Pemungutan Suara Pilkada 2024