SuaraJatim.id - Perlintasan kereta api tanpa palang pintu kembali merengut korban jiwa. Kali ini di Desa Kulon, Kecamatan Pucuk Lamongan, Jawa Timur.
Korbannya seorang anak balita yang terjebak di dalam mobil yang mati mesin di perlintasan kereta. Pada saat yang bersamaan, kereta melintas.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, kejadian itu bermula saat mobil yang dikendarai oleh Galih (24) warga Warukulon, Kecamatan Pucuk hendak melintasi rel kereta api, Kamis (2/7/2020). Ia bersama keponakannya Azam (3) yang masih balita.
Namun nahas, saat mobil berada di perlintasan, mesin mendadak mati. Pada saat hampir bersamaan, datang KA Maharani jurusan Surabaya - Semarang dari arah timur bernomor Log CC 206 dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga: Miris, Rombongan Pemudik Tewas Ditabrak Kereta Saat Tidur di Rel
Saat itu juga tabrakan tidak bisa terelakan. Mobil yang ditumpangi paman dan keponakan itu terpental ke sebelah kanan rel kereta sejauh 15 meter.
Mobil ringsek dan terbalik. Beberapa warga yang melihat mencoba memberikan pertolongan pertama.
Tapi sayang, nyawa balita tidak tertolong. Ia terjepit di dalam mobil dan meninggal seketika.
Sedangkan sang paman, masih tertolong, namun keadaannya kritis. Oleh petugas penjaga perlintasan kereta api, Galih, langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan medis.
Kapolsek Pucuk Ajun Komisaris Siswoyo mengatakan, waktu kejadian pukul 07.00 WIB. Saat itu, korban hendak pulang menuju rumah yang melintasi rel kereta.
Baca Juga: Perempuan yang Ditabrak Kereta dekat Menara Saidah Ternyata Bella
Tapi, kata dia, saat melintasi rel kereta, mobil yang ditumpangi kedua korban tersebut mendadak mesin.
"Saat dievakuasi, Azam yang masih balita meninggal di Lokasi kejadian, sementara Galih mengalami luka serius," kata Siswoyo.
Kekinian, kasus kecelakaan sudah ditangani oleh polisi. Kejadian itu juga mengundang perhatian banyak orang sekitar.
Mereka melihat proses evakuasi mobil terbalik setelah tertabrak badan kereta. Proses evakuasi membutuh waktu hingga satu jam lebih.
Berita Terkait
-
Lebaran di Lamongan? 5 Kuliner Khas Ini Wajib Dicoba, Bukan Cuma Soto
-
Viral Polisi Suruh Pendemo Tolak UU TNI Cap Jari dan Foto, Publik Murka: Mereka Penjahat?
-
6 Rekomendasi Tempat Wisata di Lamongan untuk Libur Lebaran 2025, Lengkap dengan Tiket Masuknya
-
Rekam Jejak Zulkifli Syukur, Calon Asisten Patrick Kluivert
-
Timnas Day: Suporter Wajib Catat, Ini Rute Termudah dari Lamongan Menuju Stadion GBK
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi