SuaraJatim.id - Jumlah santri di Pondok Modern Darussalam Gontor 2, Ponorogo, Jawa Timur, yang terpapar corona bertambah seiring ditemukannya enam santri baru yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni mengumumkan adanya penambahan 10 kasus baru infeksi SARS-CoV-2, dengan rincian enam santri Ponpes Gontor dan empat sisanya warga umum.
"Ke enam santri atau calon santri ini datang dari berbagai daerah di Indonesia, untuk mengikuti ujian masuk Pondok Gontor," kata Ipong di Ponorogo, Rabu (8/7/2020).
Para santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini tiba dan tinggal di sekitar kompleks Pondok Modern Darussalam Gontor 2, sekitar tiga pekan lalu atau sekitar pertengahan Juni.
Baca Juga: Gara-gara 1 Santri Positif Corona, Pondok Pesantren Gontor Diisolasi
Hampir bersamaan dengan kedatangan santri asal Sidoarjo yang pertama kali terkonfirmasi positif COVID-19.
Akan tetapi, ke enam santri asal Makasar (dua), Manado (satu), Banjarmasin (satu), Ternate (satu) dan Gowa (satu) ini diketahui masuk Pondok Gontor dengan membawa surat keterangan sehat, namun tanpa disertai hasil tes cepat (rapid test) COVID-19.
Temuan kasus baru pada santri/calon santri ini diketahui saat mereka yang lulus ujian seleksi dan hendak berangkat ke Ponpes Gontor Cabang Ternate melakukan tes cepat COVID-19 pada 2 Juli, dan hasilnya reaktif.
Petugas kesehatan lantas melakukan pengambilan spesimen usap (swab) tenggorokan keenam santri dengan hasil positif COVID-19 sebagaimana hasil uji laboratorium BPTKL Surabaya yang keluar Rabu (8/7).
"Keenam santri sekarang sudah diisolasi di ruang perawatan RSUD dr. Hardjono, untuk mencegah penularan lebih lanjut," katanya.
Ipong memastikan, temuan enam kasus baru pada santri di Pondok Modern Gontor 2 ini belum terkait langsung dengan kasus konfirmasi pertama yang menimpa santri asal Sidoarjo.
Baca Juga: Pondok Pesantren Dibuka Lagi, Santri dari Surabaya Wajib Jalani Rapid Test
"Jadi ini bukan hasil RDT (rapid test/tes cepat) COVID-19 masal yang dilakukan terhadap 92 santri yang dicurigai kontak erat pasien pertama (santri asal Sidoarjo) yang lebih dulu terkonfirmasi corona. Hasil tracing keluar antara dua atau tiga hari lagi," ujar Ipong.
Berita Terkait
-
Angelina Sondakh Blusukan ke Pegunungan, Temui Calon Santri Spesial di Ponpes yang Eksotis
-
Wakil Ketua DPR Bicara Tiga Fungsi Pesantren dan Sampaikan Terima Kasih Negara
-
5 Santri Jadi Korban Nafsu Bejat Pimpinan dan Guru Ponpes di Jaktim, Iming-iming Uang dan Liburan ke Ancol
-
Mulai Aktif Dakwah Lagi, Gus Miftah Merasa Ksatria Sejati: Menyerang Tanpa Bawa Pasukan
-
Kemenag Atur Etika Makan Bergizi Gratis di Lingkup Pesantren, Mahfud MD Beri Tanggapan
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak