
SuaraJatim.id - SMKN 4 Kota Malang viral karena dipasang plang merk hotel. Tapi faktanya benar, di sekolah itu ada hotel.
Sejumlah ruang kelas sekolah menjadi kamar hotel dan dikomersilkan. Rupanya, itu sengaja.
Sekolah vokasi yang berada di Jalan Tanimbar, Klojen, Kota Malang, itu juga terpasang papan nama RedDoorz. Kontan saja, itu kemudian viral di media sosial.
Sekolah tidak membenarkan jika adanya hotel di sekolahnya itu karena dampak pandemi Covid-19. Tapi semuanya untuk menunjang studi siswa yang mengambil jurusan perhotelan.
Baca Juga: Terawan Revisi Kepmen Corona, Istilah ODP, PDP, dan OTG Dihapus
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Eko Wahyudi, menjelaskan adanya hotel dengan menggandeng pihak swasta itu sudah berdiri sejak tahun lalu.
Sebelumnya, SMKN 4 Malang bekerja sama dengan Airy Syariah. Karena Airy kolaps, pihaknya kemudian menggandeng RedDoorz dengan sistem sharing profit.
"Fungsinya memang untuk laboratorium praktik jurusan perhotelan. Faktanya memang tidak ada hubungannya dengan pandemi karena kita sudah punya hotel tahun lalu," katanya, Selasa (14/7/2020).
Ia menceritakan sejarah munculnya inisiatif pembukaan kamar hotel yang memanfaatkan ruang kelas. Beberapa tahun lalu, jumlah penerimaan siswa SMKN 4 Malang dibatasi.
Semula satu angkatan bisa 1200 peserta didik. Karena ada peraturan pemerintah terkait pembatasan, pihaknya mengurangi sekitar delapan kelas per angkatan.
Baca Juga: Penjualan Mobil Secara Online Diprediksi Bakal Trending
"Nah kelas yang kosong kan tidak terisi, inovasinya kita buka hotel diiringi dengan pembukaan perhotelan. Sekolah kita juga Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dimana kita diberi kewenangan untuk membuka usaha, yakni pelaporannya ke BPKAD provinsi," bebernya gamblang.
Kamar hotel yang dipakai untuk umum ini merupakan sisa ruang kelas yang dlunya dikurangi akibat pengurangan jumlah siswa.
SMKN 4 Malang mempunyai total 28 kamar. Rinciannya, 26 kamar mandi dalam, 2 kamar mandi luar. Semuanya difasilitasi AC, TV, spring bed dan fasilitas penunjang lainnya layaknya hotel berbintang.
Eko menambahkan, bisnis perhotelan yang digerakkan sekolahnya ini tahun lalu dilaporkan mendapati banyak pengunjung. Terutama saat weekend.
Menurut Eko, penetrasi sekolah dengan menggandeng pihak swasta demi bisnis dan pendidikan diperbolehkan. Karena, kata dia, SMKN 4 Malang masuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
"Aturannya pihak swasta boleh masuk dan kerjasama. Kita boleh kerjasama karena BLUD. Jadi yg penting di situ ada sharing profit yang saling menguntungkan," imbuhnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ketua DPRD Kota Malang Prihatin Banyak Korban Luka saat Demo Tolak RUU TNI: Nyawa Tak Bisa Diganti!
-
Aksi Tolak RUU TNI Meluas, Gedung DPRD Kota Malang Terbakar
-
Kekayaan Amithya Ratnanggani: Ketua DPRD Kota Malang yang Temui Massa Aksi 'Indonesia Gelap'
-
Sosok Amithya Ketua DPRD Kota Malang, Politisi yang Temui Massa Demo Indonesia Gelap
-
UMK Malang Naik 6 Persen, Pj Wali Kota Ingatkan Perusahaan Tak Lakukan PHK
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak
-
Dari Daun Kelor ke Cuan: Kisah Sukses Pengusaha Wanita Manfaatkan KUR BRI
-
Klaim Saldo DANA Kaget! Jadi Solusi di Tanggal Tua: Berpeluang Raih Rp549 Ribu
-
Gubernur Khofifah Luncurkan SPMB Berbasis AI Jenjang SMAN/SMKN: Objektif, Transparan, Berkeadilan