SuaraJatim.id - Sungai terbesar kedua di Pulau Jawa, Sungai Brantas, tercemar limbah popok bekas pakai. Berdasarkan data Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), setidaknya ada sejuta popok yang dibuang ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas saban hari.
Peneliti Ecoton Andreas Agus Kristanto menjelaskan, berdasarkan pendataan yang dilakukannya pada tahun 2009 silam, ada sekitar sejuta popok yang dibuang ke DAS Brantas dari hulu di Malang hingga hilir di Surabaya dan sekitarnya.
"Itu menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) kita menghitung. Ternyata dengan penggunaan empat sampai sembilan (popok) per hari per anak, itu ternyata satu juta popok akan lepas ke perairan," kata Andreas ke SuaraJatim.id pada Selasa (21/7/2020).
Menurut Andreas, data tersebut bisa saja bertambah mengingat pendataannya dilakukan tahun 2009. Tentu saja, pencemaran ini membahayakan Ekosistem Kali Brantas, sebab popok merupakan sampah residu yang membutuhkan penanganan khusus.
Sementara hari ini, sejumlah aktifis Ecoton memunguti sejumlah limbah popok yang berserakan di Kali Kresek Kediri. Selain mengevakuasi popok, mereka juga mengambil sampel air di anak Kali Brantas tersebut untuk diteliti kandungan klorinnya.
"Gerakan (pemungutan) di popok ini sebenarnya kita melakukan green audit untuk seberapa banyak sih popok yang dibuang, yang berada di perairan plus produk-produknya siapa. Karena produk-produk ini adalah sebenarnya tanggung jawab dari perusahaan," tuturnya.
"Popok itu adalah sampah residu yang harus ada perlakuan khusus untuk pengelolaannya. Ketika itu terbuang di lingkungan, itu potensinya ada banyak. Salah satu yang kita lagi gencar lakukan itu tentang mikroplastik, salah satunya dari popok," lanjutnya.
Agar pencemaran popok di Kali Brantas tak berlanjut, Ecoton menyarankan perusahaan-perusahaan popok sekali pakai untuk mendesain ulang produknya. Ia berharap popok sekali pakai tersebut dibuat menjadi lebih ramah lingkungan.
"Kedua itu adalah supaya mereka (perusahaan popok sekali pakai) juga menyediakan dropboks-dropboks khusus popok mereka. Karena ini sampah khusus yang harus dikelola dengan khusus," ungkapnya.
Baca Juga: Belajar dari YouTube, Empat Pemuda di Blitar Sulap Limbah Popok Jadi Batako
Kontributor : Usman Hadi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pengasuh Ponpes Sumenep Divonis Kebiri dan 20 Tahun Penjara, Cabuli Banyak Santriwati Bertahun-tahun
-
Kronologi Penemuan Mayat Polisi di Rel Kereta Api Lamongan, Penyebab Kematian Masih Misteri
-
Dugaan Pencabulan Ponpes Bangkalan, Polda Jatim Kebut Penyelidikan hingga Pendampingan Korban
-
BRI Hadirkan Layanan Keuangan Terapung, Dorong Ekonomi Pesisir Lewat Teras BRI Kapal
-
Kronologi Ketua PCNU Magetan Diduga Dianiaya Kades Usai Ceramah, Polisi Turun Tangan