Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Selasa, 21 Juli 2020 | 22:58 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)

SuaraJatim.id - Pihak Rumah Sakit (RS) Wiyung Sejahtera membantah tuduhan akun Twitter @BalqisRrzq, soal rekayasa pasien Covid 19 untuk mendapatkan bantuan senilai Rp 350 juta. Pihak RS membenarkan, jika ayahnya positif Virus Corona.

Humas RS Wiyung Sejahtera, Angelia Merry, menjelaskan pada SuaraJatim.id, Selasa (21/7/2020) malam, bahwa memang pasien yang bersangkutan positif terpapar virus Corona.

"Pihak RS Sejahtera Wiyung, membantah soal tuduhan dari akun Twitter tersebut. Dalam hal ini, Persi sudah turun tangan, jadi dari Humas Persi, sudah langsung follow up, dan mendirect massage akunnya Balqis, sehingga kita bisa telusuri ceritanya seperti apa, dan memang, ayahnya Balqis dirawat di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera, tetapi memang kondisinya pada saat itu hasil Swab positif," ujar Angelia.

Ia menjelaskan, jika pasien pada waktu itu kondisinya terus membaik, sehingga pihak RS Wiyung memberikan izin pada pasien untuk isolasi mandiri.

Baca Juga: Muncul Efek Domino Covid-19, Mendagri: Dua Krisis Tidak Bisa Dipisahkan

"Setelah 14 hari dirawat cenderung membaik, kemudian diperbolehkan isolasi mandiri, tetapi bukan paksa pulang ya, tapi diizinkan isolasi mandiri karena memang kondisinya cenderung membaik, kemudian setelah itu kami juga merujuk ke RS dr Soetomo Surabaya untuk dilakukan Swab ulang atau Swab kedua, kan biasanya seperti itu untuk memastikan ada perubahan atau belum," terangnya.

Setelah melakukan Swab ulang, hasil Swab pasien tersebut memuaskan, yakni negatif, dan lagi-lagi pihak RS Wiyung merujuk RS dr Soetomo sebagai tempat Swab.

"Karena status terakhir dari RS Wiyung itu memang sudah diizinkan untuk isolasi mandiri, dan merujuk ke RS dr Soetomo untuk Swab ulang dan hasilnya negatif," imbuhnya.

Ayah dari perempuan yang memakai akun @BalqisRrzq ini dirawat di RS Wiyung Sejahtera sejak tanggal 13 Mei sampai 26 Mei 2020. Namun untuk melakukan Swab, RS Wiyung Sejahtera tak berhak mengeluarkan, karena memang bukan RS rujukan.

"Saat ini kondisi pasien sudah sehat. Dirawat tanggal 13 Mei - 26 Mei 2020, sudah keluar dari rumah sakit. Saat dituduhkan hasil Swab yang lama, memang yang mengeluarkan hasil tersebut dr Soetomo, kan kami bukan RS rujukan. Jadi dari awal kami merujuk ke RS dr Soetomo, hanya saja di sana penuh, jadi ditangani dulu di RS Wiyung, tetapi yang melakukan analisa terhadap hasil Swabnya itu dari dr Soetomo," ungkapnya.

Baca Juga: Keluarga Dikubur Pakai Protokol Covid-19, Pemuda Jotos Petugas Makam

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More