SuaraJatim.id - Botol plastik bekas air mineral biasa di buang setelah pemakaiannya. Namun ternyata hal tersebut bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai.
Di tangan Jessica Adelia Putri, botol plastik bekas tersebut diubah menjadi sebuah face shield atau pelindung muka untuk mencegah penularan Covid-19.
Berangkat dari keresahannya melihat anak-anak sebayanya yang bermain atau ketika berpapasan di jalan tak mengenakan pelindung diri, Jessica yang masih berusia 11 tahun ini berkeinginan membuat face shield dari barang yang terjangkau dan mudah didapatkan.
"Dari situlah awal mula anak saya itu pingin membuat face shield dari botol bekas air mineral ini. Kebetulan saya sendiri anggota tunas hijau, biasa memanfaatkan barang-barang bekas untuk dibuat kerajinan," ujar Lisa Lorencia, ibu kandung Jessica.
Lisa mengatakan, apa yang dilakukan anaknya tersebut juga bisa bermanfaat bagi perkembangan kreatifitas anak.
"Dengan memanfaatkan barang bekas ini kan bisa memunculkan kreatifitas anak. Selain mengurangi sampah ya bisa bikin kreatifitas anak bertambah," tambahnya.
Jessica pun bercerita, awal mula berkeinginan membuat face shield dari botol bekas tersebut sempat mendapat ejekan dari orang lain.
Ia pun tak berkecil hati, dan menjelaskan apa yang sebenarnya akan dikreasikan dengan botol bekas tersebut.
"Awalnya saya minta ke tetangga botol-botol bekas, ternyata tetangga itu bilang sekolah cantik-cantik kok di ajari mulung. Kemudian saya jelaskan lewat buku-buku itu, kalau botolnya mau di buat face shield dan akhirnya mereka mendukung," ujar siswi SD Bantu Urip III tersebut.
Baca Juga: Diasuh Tetangga, Bayi 9 Bulan di Ponorogo Positif Corona, Ibunya Negatif
Selain itu, di masa pandemi yang mengharuskan para murid untuk sekolah dari rumah dengan cara daring, diakui oleh Jessica membuat bosan karena tak bisa bertemu dengan teman-temannya untuk belajar bersama di sekolah.
Dengan berkreasi membuat face shield ini ia merasa cukup mengurangi rasa kebosanannya.
"Karena saya kan bosan di rumah terus akhirnya nyari kesibukan seperti ini. Terus saya punya ide bikin face shield dari bekas botol air mineral di bantu orang tua saya," kata dia.
Sembari menyelesaikan satu face shield buatannya, Jessica menjabarkan apa saja bahan-bahan yang diperlukan hingga cara pembuatannya dari awal sampai menjadi barang yang bernilai.
Ia mempraktekkan sambil menjelaskan, awalnya botol air mineral bekas berukuran 1,5 liter digunting dan disisahkan bagian tengahnya.
Kemudian diseterika pelan-pelan dilapisi kain agar tidak meleleh. Setelah plastik tidak terlalu melengkung diberi plastik mika di bagian mata.
"Setelah itu dilem. Dikasih hiasan sesuai keinginan dengan lapisan sisi pinggirnya dengan kain flannel berwarna-warni. Selain itu juga bisa ditambahkan nama dengan huruf di bagian atasnya," jelasnya.
Hanya membutuhkan waktu 15 menit saja, satu face shield dari bekas botol air mineral terlihat sangat menarik. Jessica pun menjualnya dengan harga yang cukup terjangkau.
"Walaupun hanya dari botol bekas menurut saya ini layak untuk dipakai anak-anak. Harganya pun murah hanya Rp 2-3 ribu saja lewat isntagram," ucap Jessica.
Ia bersama orang tuanya sudah melakukan hal ini selama dua minggu dan mendapat respon positif dari para tetangga hingga Guru Jessica. Gurunya pun memberi apresiasi dan langsung membeli hasil karyanya tersebut.
Jessica sendiri mengaku selalu menggunakan face shield buatannya sendiri apabila keluar dari rumah untuk beraktivitas. Ia tak pernah merasa malu meski yang digunakannya adalah barang bekas.
"Saya gak pernah malu sama sekali, ini kan buatan saya sendiri dan bagus. Mama saya juga mendukung. Saya juga sering makai kalau ke minimarket," ungkapnya.
Selain membuat face shield, sebetulnya Jessica dengan orang tuanya juga memanfaatkan barang bekas lainnya dari botol plastik untuk digunakan sebagai barang yang bermanfaat. Contohnya, ada botol plastik yang dikreasikan menjadi wadah alat-alat tulis dan tutup galon menjadi gantungan kunci.
Kreasi lainnya berupa masker pelindung wajah. Dan juga gaun beserta mahkota yang keseluruhannya terbuat dari bahan-bahan bekas.
"Kalau gaun itu bikinnya sebulan, dipakai kampanye waktu di kebun binatang. Rencananya ke depan mau bikin kursi dan meja, tetap medianya botol. Botolnya di isi sampah bungkus plastik," sambung Ibu Jessica.
Sebagai putri lingkungan hidup dari tunas hijau, Jessica berharap apa yang dilakukannya saat ini bisa menjadi contoh bagi anak-anak lainnya. Jessica bersama orang tuanya pun berencana ingin mengajak anak-anak lingkungan sekitar rumahnya untuk bisa bersama-sama memanfaatkan barang-barang bekas menjadi hal yang bernilai.
"Harapannya ya supaya bisa jadi contoh bagi bagi anak anak. Kedepannya emang gitu, saya sama mama mau ngajak anak-anak tetangga di sini bisa ikutan kayak gini juga," pungkas siswi kelas 5 SD itu.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
Terkini
-
Gubernur Khofifah Dikunjungi 14 Dubes RI: Perkuat Diplomasi Ekonomi, Program Gerbang Baru Nusantara
-
DPRD Jatim Godok Revisi Kode Etik, Sesuaikan dengan Perkembangan Zaman
-
DPRD Jatim Desak Pemerataan Anggaran BPOPP: Sekolah Swasta Juga Mitra Negara
-
Gubernur Khofifah Optimistis FESYAR 2025 Mampu Akselerasi Ekonomi Syariah di Jawa Timur
-
Program BRI Pengusaha Muda BRILiaN Bantu UMKM Healthcare Kembangkan Bisnis Lebih Cepat