Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 31 Juli 2020 | 18:39 WIB
Kepala Desa Gantung Diri. (ist/Sinarlampung)

Kasat Reskrim Polres MamasaI, Iptu Dedy Yulianto mengatakan, penemuan jasad korban berawal dari adanya acara pembagian BLT di kantor kelurahan yang dihadiri Camat Rantebulahan Timur, Elim Tupalang.

Dalam pembagian ini, warga menunggu kehadiran korban.

Tak kunjung datang, beberapa warga akhirnya mencari korban. Sayang, mereka justru menemukan korban dalam kondisi gantung diri.

"Hasil olah TKP sementara kasus ini murni bunuh diri, sementara untuk motifnya masih kami dalami,” kata Kasat Reskrim.

Baca Juga: Mahasiswi Unram Ditemukan Tewas Gantung Diri, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Menurut Kasat, sebelumnya korban diketahui sempat terlibat beberapa persoalan hingga diperiksa oleh Inspektorat Pemda Kabupaten Mamasa. Namun semua masalah yang menyeret korban sudah selesai.

“Sebenarnya semua sudah selesai, hanya sekarang memikirkan bagaimana memajukan desa ke depan,” katanya.

Keluarga yang ditinggalkan nampak menangis histeris mengetahui korban tewas dengan cara gantung diri. Para tetangga juga berdatangan ke rumah duka.

Hingga Polisi masih menyelidik kasus kematian Pelipus masih dalam penyedilikan aparat dari Mapolres Mamasa.

Surat Pelipus Kepada keluarganya:

Baca Juga: Kades Bunuh Diri Sebelum Bagikan BLT, Sempat Buat Surat Minta Maaf ke Warga

Pesan-pesan saya buat keluarga, kiranya apa yang terjadi pada saat ini tidak mempengaruhi hubungan atau tekanan keluarga.

Load More