Pebriansyah Ariefana
Rabu, 05 Agustus 2020 | 17:10 WIB
fetish kain jarik (Twitter)

Cuitan ini pun ramai mendapatkan tanggapan dari netizen. Bahkan mereka menyebutkan pelaku masuk kategori bentuk pelecehan. Dalam cuitan itu disebutkan dengan predator ‘Fetish Kain Jarik’.

Di dalam utasnya, mahasiswa yang mengaku menjadi korban itu dipaksa ‘membungkus’ dirinya sendiri seperti pocong yang dikafani menggunakan kain jarik.

Semua screenshot percakapan di DM Instagram dan WA ia keluarkan semua.

Ia juga melengkapinya dengan foto. Ia menyebut pelaku adalah Gilang, seorang mahasiswa Unair semester akhir.

Baca Juga: Bikin Malu, Predator Seks Fetish Kain Jarik, Gilang Di-DO UNAIR

Sebelumnya Universitas Airlangga (Unair) akhirnya memutuskan secara tegas pelaku dugaan pelecehan seksual Fetish Bungkus Membungkus atau Fetish Kain Jarik berinisial G, didrop out sebagai mahasiswa Unair.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Suko Widodo, Rabu (5/8/2020). Suko mengatakan bahwa keputusan ini diambil oleh Rektor Unair Prof Muh Nasih atas konfirmasi dengan orang tua yang bersangkutan.

Pihak Unair, berhasil menghubungi orang tua G, yang saat ini berada di Kalimantan melalui daring.

“Merujuk pada asas komisi etik, keputusan baru bisa diambil saat bisa mendengar pengakuan dari yang bersangkutan dan atau wali. Karena orang tua sudah bisa dihubungi, maka pak Rektor memutuskan yang bersangkutan di D.O atau dikeluarkan,” terang Suko.

Keputusan D.O itu pun berlaku hari ini. Sehingga yang bersangkutan G, hari ini sudah bukan lagi berstatus mahasiswa Unair.

Baca Juga: Predator Seks Fetish Kain Jarik, Gilang Ada di Kapuas Kalimantan Tengah

Terkait itu pihak keluarga pun sepakat dan menyerahkan seluruh keputusannya kepada pihak Unair.

Load More