Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 11 Agustus 2020 | 14:12 WIB
Uji klinis warga Jabar. (Foto: istimewa)

“Reaksi sampingnya lokal dan sistemik, lokal dilihat kalau bengkak berapa senti bengkaknya, kalau merah berapa merahnya. Nanti kita lihat, kalau sistemik panas, kita lihat berapa panasnya,” ungkapnya.

Selama ini tidak ada efek sampingny kalau dari banyak efek sampingnya dari dulu tidak bisa lagi, sekarang ke tiga artinya, ada 5 negara lainnya, ada India, Brazil, Bangladesh, Turki, karena yang gagal itu bukan kita yang menentukan tapi WHO.

“Kalau vaksin itu komitmen global karena akan diberikan kepada semua orang, jadi yang bertanggung jawab untuk itu WHO. Kita tidak mungkin menyalahi aturan, sesuai denhan aturan WHO kalau salah yang akan menegur itu badan POM dan WHO,” katanya.

Sebagai informasi Presiden Joko Widodo menyaksikan penyuntikan perdana uji klinis vaksin Covid-19 di RSP Unpad. Presiden kata Kusnadi menyambut baik.

Baca Juga: Jokowi Minta Daerah Berstatus Zona Kuning di Jabar Bisa Berubah Jadi Hijau

“Kata Pak Presiden lanjutkan penelitiannya karena ini akan diproduksi oleh Bio Farma, yang merupakan perusahaan vaksin yang terbesar di Asia Tenggara, sehingga ini bisa dipakai untuk dalam negeri dan juga dijual keluar, kan kita untung. Jadi kita mempunya kontribusi untuk dunia.”

Kontributor : Emi La Palau

Load More