Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 13 Agustus 2020 | 14:08 WIB
Keluarga Sudarmoko. (Suara.com/Usman)

SuaraJatim.id - Hari ulang tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia menjadi momen terspesial buat Sudarmoko (47). Tanpa dinyana, fakir asal RT 02, RW 03, Desa Lambang Kuning, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, ini dibuatkan rumah.

Sudarmoko memang tergolong keluarga kurang mampu. Sudah sepuluh tahun ini, ia bersama tiga anaknya tinggal di sebuah gubuk peot.

Gubuk berukuran 4x8 meter itu kondisinya sudah teramat memprihatinkan.

Gubuk Sudarmoko hampir keseluruhan terbuat dari bambu. Tiangnya berupa bambu, sementara dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang di beberapa sudut ditambal banner bekas. Gubuknya beralaskan tanah.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Sejarah HUT RI 17 Agustus

Keluarga Sudarmoko. (Suara.com/Usman)

"Kalau hujan (atap gubuknya) bocor, ya dingin. Semua (banner yang difungsikan sebagai dinding) sudah robek-robek kan," kata Sudarmoko saat ditemui SuaraJatim.id di gubuk kecilnya, Kamis (13/8/2020).

Kondisi gubuk Sudarmoko memang sudah teramat memprihatinkan, tak layak huni.

Saban turun hujan deras, dipastikan air masuk ke gubuk kecilnya itu. Padahal tiap harinya Sudarmoko tidur beralaskan terpal.

Tak hanya ancaman banjir, hewan melata seperti ular sering masuk ke gubuk milik Sudarmoko.

Tentu hal itu membuat Sudarmoko resah, dan khawatir apabila hewan tersebut menyerang anak-anaknya.

Baca Juga: 3 Kreasi Lomba Agustusan secara Online yang Seru

"Terakhir belum ada dua bulan yang lalu itu ada ular kobra masuk sini," paparnya.

Namun kini Sudarmoko bisa bernafas lega. Berkat bantuan masyarakat sekitar, Komunitas Amen Amal Nganjuk, dan Polsek Kertosono, kini tengah dibangun rumah layak huni untuk dirinya.

Rumah layak huni tersebut dibangun persis di depan gubuk peot Sudarmoko. Pembangunan dimulai sejak Minggu (9/8/2020) lalu.

Keluarga Sudarmoko. (Suara.com/Usman)

Kini kediaman anyar Sudarmoko masih dalam proses pembangunan.

"Saya sekeluarga terima kasih kepada rekan-rekan, karena mendapat kado di hari kemerdekaan, mendapat bantuan rumah, dan semoga menjadi berkah buat seluruh yang membantu saya," ucapnya.

"Ya alhamdulillah, kami dari pihak keluarga cukup senang dengan adanya perubahan (pembangunan) rumah (baru). Karena selama ini yang kita rasakan itu menderita, dingin kalau malam," lanjut Sudarmoko.

Sudarmoko kini berstatus duda, istrinya meninggal tahun 2016 silam.

Selepas ditinggal istrinya, ia menghidupi seorang diri atas ketiga anaknya, Heri Prasetyo, Avista Apriliasari, dan Maysila Tri Wulansari.

Kontributor : Usman Hadi

Load More