SuaraJatim.id - Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona di Kota Malang, Jawa Timur tembus 1.000 orang lebih. Dilaporkan bertambah sebanyak 12 orang pada Rabu (19/8/2020).
Sehingga secara keseluruhan ada 1.029 kasus positif COVID-19 di wilayah tersebut.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang Nur Widianto mengatakan bahwa penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 tersebut, secara keseluruhan berasal dari pasien yang sebelumnya berstatus saspek atau yang sebelumnya dikenal sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
"Konfirmasi positif bertambah 12 orang, secara total berjumlah 1.029 kasus COVID-19. Penambahan berasal dari 12 orang yang sebelumnya merupakan PDP," kata Widianto di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (19/8/2020).
Widianto menambahkan satu orang pasien positif COVID-19 di Kota Malang, dilaporkan meninggal dunia. Sehingga, secara keseluruhan, jumlah pasien meninggal dan terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 80 orang.
Sementara itu, lanjut Widianto, untuk pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 pada Rabu bertambah sebanyak 25 orang.
Secara keseluruhan, ada 594 orang yang telah dinyatakan sembuh dari virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China itu.
"Pasien meninggal bertambah satu orang, total 80 orang. Sementara untuk yang sembuh, sebanyak 594 orang, bertambah 25 orang," kata Widianto.
Dengan rincian tersebut, di Kota Malang, saat ini tercatat ada 355 orang yang masih berada dalam perawatan dan pemantauan.
Baca Juga: Sindrom Peradangan Langka Terkait Covid-19 Bisa Mengubah Kekebalan Anak
Sementara untuk kasus suspect COVID-19, di Kota Malang tercatat ada 1.862 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan bahwa penambahan kasus konfirmasi positif virus corona dalam beberapa waktu terakhir, berasal dari pasien yang berstatus saspek.
"Untuk kasus kontak erat sudah tidak ada adalah beberapa hari terakhir ini. Penambahan, terjadi dari pasien yang berstatus PDP," kata Husnul.
Husnul menambahkan, Pemerintah Kota Malang saat ini tengah meningkatkan pengawasan terhadap para pasien yang berstatus saspek atau PDP, khususnya yang masih berada di rumah sakit, dan yang sudah diperbolehkan pulang namun hasil tes usapnya belum keluar.
"Yang menjadi perhatian, adalah PDP yang dirawat di rumah sakit, dan yang sudah keluar dari RS, namun hasil tes usap belum keluar," ujar Husnul.
Husnul menambahkan Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kesehatan Kota Malang, mendorong langkah pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) atau yang biasa disebut 3T, untuk menekan penyebaran COVID-19 di wilayah tersebut.
Berita Terkait
-
Air Terjun Kapas Biru: Wisata Berkabut Penuh Petualangan di Jawa Timur
-
Banjir Lahar Hujan Semeru Kepung Permukiman, Ratusan Warga Terisolasi
-
Lumajang Tetapkan Status Darurat Bencana Usai Erupsi Gunung Semeru
-
Tebing Longsor Menimpa Rumah dan Kendaraan di Ponorogo
-
Berkaca dari Erupsi Semeru, Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan saat Gunung Api Meletus
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
XL Hadirkan XL Ultra 5G+ di Surabaya dengan Internet Super Cepat
-
BRI Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana
-
Hebat, Danantara dan BRI Gerakkan Ratusan Relawan serta Salurkan Puluhan Ribu Paket
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim