Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 24 Agustus 2020 | 14:34 WIB
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa di SMA N 2 (SMADA) Nganjuk. (Suara.com/Usman Hadi)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menyebut format uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka terbatas di SMA N 2 (SMADA) Nganjuk bisa dicontoh SMA-SMA lainnya.

Format KBM di SMADA yang memberikan perlindungan berlapis atas bahaya Covid-19 ke siswa dianggap cukup baik. Oleh karenanya, format tersebut patut ditiru oleh sekolah lainnya di Jatim.

"Saya melihat format yang dilakukan di SMA 2 Nganjuk ini bisa dijadikan referensi oleh sekolah-sekolah yang lain," kata Khofifah usai berkunjung di SMADA Nganjuk, Senin (24/8/2020).

Khofifah bersama rombongan meninjau SMADA Nganjuk siang tadi.

Baca Juga: Terapkan Sistem Ganjil Genap, Sekolah di Malang Bakal Diizinkan Buka Lagi

Kedatangannya untuk melihat proses belajar di sekolah yang melakukan uji coba KBM tatap muka terbatas di Nganjuk ini.

Dalam kunjungan ini, Khofifah didampingi sejumlah pejabat seperti Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Nganjuk Edy Sukarno.

Menurut Khofifah, format KBM di SMADA cukup bagus. Setiap meja siswa dipasang perisai terbuat dari mika, perisai itu berfungsi sebagai pembatas.

Tentunya juga diterapkan protokol kesehatan lainnya.

"Mereka (siswa dan guru) pakai masker, pakai face shield, mereka ada pembatas. Insya Allah ini cukup secure bagi anak-anak," papar Khofifah.

Baca Juga: Sekolah di Surabaya Belum Dibuka, Dispendik: Harus Pastikan Guru Sehat

"Lalu kita bisa melihat AC dimatikan karena ventilasi udara dimungkinkan untuk memberikan suplai oksigen di ruang-ruang kelas. Kemudian yang masuk adalah 25% dari jumlah siswa," lanjutnya.

Khofifah menuturkan, tidak ada yang tahu kapan pendemi Covid-19 berakhir. Untuk itu, pihaknya kini mulai mencoba membuka akses pendidikan SMA sederajat di Jatim secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut.

"Jadi bertahap, ini 25% dulu (siswa yang masuk). Kemudian kita melihat bagaimana nanti Gugus Tugas Kabupaten/Kota memberikan rekomendasi bagi seluruh penyelenggara SMA, SMK, SLB," tuturnya.

Uji coba KBM tatap muka terbatas di Nganjuk, kata Khofifah, rencananya berlangsung tiga minggu dimulai sejak 18 Agustus 2020. Setelah uji coba berakhir, pihaknya akan melakukan evaluasi bersama.

"Jadi kalau selesai tiga minggu (uji coba), mungkin ada evaluasi lebih dalam. Apa siswanya dimungkinkan untuk ditambah, atau jam pelajarannya. Pokoknya kesehatan tetap prioritas," pungkas Khofifah.

Kontributor : Usman Hadi

Load More