Mudofah, misalnya. Perempuan berusia 33 tahun itu kini terkatung-katung hidupnya. Penghasilan suaminya sebagai petani, belum bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Bahkan anaknya terancam tidak bisa mendaftar sekolah.
"Anak saya lulus TK, mau melanjutkan ke sekolah dasar. Ndak tau ini gimana bayarnya biaya pendaftaran sekolah. Cari-cari utangan di saat seperti ini juga susah," katanya.
Pekerja lain yang bernasib sama dengan Mudofah adalah Maysaroh. Ia mengaku kesulitan mencari uang sejak pandemi melanda.
Saat ini yang bisa dilakukan adalah membantu suaminya menggarap sawah. Apalagi lahan warisan keluarga tersebut menjadi satu-satu nya mata pencaharian.
"Sebenarnya kalau masih bekerja sebagai buruh pembuat songkok sangat terbantu. Minimal membantu pendapatan suami untuk biaya kebutuhan setiap hari," katanya.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
Terkini
-
XL Hadirkan XL Ultra 5G+ di Surabaya dengan Internet Super Cepat
-
BRI Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana
-
Hebat, Danantara dan BRI Gerakkan Ratusan Relawan serta Salurkan Puluhan Ribu Paket
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim