Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Kamis, 27 Agustus 2020 | 10:36 WIB
Ilustrasi--lokasi kasus penganiayaan. (Suara.com/Supriyadi).

SuaraJatim.id - Polisi mengungkap motif dari aksi wanita berinisial MS (23) yang nekat menganiaya tiga orang pria sekaligus. Bahkan, ketiga korban terluka parah akibat disayat pisau silet.

Dari penyidikan sementara, aksi penganiayaan itu dilakukan karena MS tersingung saat hendak ditagih utang sebesar Rp50 ribu setelah ditalangi untuk membayar makan.

"Utangnya itu hanya Rp50 ribu, untuk bayar makan di kantin indekos. Karena tersinggung ditagih, dia langsung menyerang korban," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa seperti dikutip dari Antara, Kamis (27/8/2020).

Penganiayaan itu terjadi di indekos pelaku di Jalan Mekar Sari, Lingkungan Gedur, Kelurahan Abian Tubuh Baru, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.

Baca Juga: Wanita Serang 3 Pria hingga Luka Parah, Satu Korban Kena Silet

Awalnya, korban seorang diri menghampiri pelaku dan menagih utang yang belum terbayar. Namun pelaku menanggapinya dengan bergegas masuk ke kamar indekosnya dan keluar membawa pisau silet kemudian menyerang korban.

"Korban sempat mengantisipasi serangan pelaku dengan sebilah bambu besar. Tapi pelaku lebih lihai menyerang, hingga menyilet tangan kiri korban," ujarnya.

Setelah insiden itu, pelaku asal Medan, Sumatra Utara, mencoba kabur. Namun dua rekan korban berupaya menghalaunya. Alhasil pelaku kembali berulah dengan menyerang kedua rekan korban.

"Akibat perbuatannya, salah seorang korban terkena silet dengan kondisi lukanya cukup parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi," ucap dia.

Kini pelaku yang kabarnya baru setahun di Mataram mencari pekerjaan, telah diamankan di Mapolresta Mataram. Seluruh barang bukti yang menjadi kelengkapan kasusnya turut disita penyidik.

Baca Juga: Prahara Cinta Segitiga, Hendi Cemburu dan Habisi 'Teman Dekat' Istri Siri

"Karena perbuatannya, pelaku ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman paling rendah dua tahun penjara," kata Kadek Adi.

Load More