SuaraJatim.id - PDI Perjuangan kembali mengumumkan pasangan calon (paslon) yang akan diusung di Pilkada 2020. Pengumuman ini adalah gelombang ke-IV setelah pengumuman pertama 19 Februari, kedua 17 Juli, dan ketiga 11 Agustus 2020 lalu.
Pengumuman paslon yang diusung dari partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini bakal dilakukan secara telekonferensi.
Sesuai jadwal yang telah disusun, pembukaan dengan Protokoler Partai dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Diawali pentas seni tari penyambutan Kamelawi dari Bali.
Ketua DPP Bidang Politik Puan Maharani akan membacakan daftar calon yang telah diputuskan Partai dilanjutkan pengarahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang memberi penekanan terkait kedaulatan pangan dan politik lingkungan.
“Seperti pada agenda sebelumnya, Ibu Megawati Soekarnoputri akan memberikan pengarahan terkait tugas dan tanggung jawab calon pemimpin serta sejumlah amanat lainnya termasuk peneguhan ideologi Pancasila serta pentingnya kedaulatan pangan dan kepedulian terhadap lingkungan," ujar Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, seperti dikutip dari beritajatim.com - jaringan Suara.com, Jumat (28/8/2020).
"Sementara Mbak Puan akan membacakan daftar Pasangan Calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah di 4 Provinsi dan 58 Kabupaten/Kota,” Hasto menambahkan.
Hasto menjelaskan, Puan nantinya akan membacakan nama-nama paslon dari wilayah timur ke barat, lima paslon mewakili tiga zonasi waktu akan diminta untuk memberikan tanggapan.
Adapun empat paslon provinsi yang akan diumumkan yakni: Jambi, Kepri, Kaltara dan Sulteng. Paslon PDIP untuk pilkada Kota Surabaya dipastikan akan menarik perhatian publik.
Selain Surabaya, PDIP juga akan mengumumkan bakal calon kepala daerah untuk Jember dan sejumlah Kabupaten di Jatim.
Baca Juga: KAMI Disindir Mega, Din Syamsuddin: Kenapa Tak Mau Tanggapi Pikiran Kami?
Menurut Hasto, pengumuman calon kepala daerah gelombang IV sekaligus mengakhiri proses internal di Partai dalam menyeleksi calon pemimpin terbaik untuk ditawarkan kepada rakyat dalam pilkada serentak 2020.
“Bagi PDI Perjuangan pilkada menjadi momentum konsolidasi partai. Partai serius menyiapkan calon-calon terbaik yang ditawarkan kepada rakyat, sebagai penentu. Selama ini mekanisme di internal Partai telah berjalan secara sistemik,” kata Hasto.
Dia menegaskan, kebijakan partai tetap lebih mendahulukan kader sendiri untuk diusung. Akan tetapi, karena pertimbangan elektoral yang tak memadai di beberapa pilkada, Partai membuka diri dan mengusung calon dari kalangan profesional, Purnawirawan TNI dan Polri, serta mereka yang meniti karir di jalur birokrasi. “juga tokoh masyarakat dan pemimpin muda,” ujar Hasto.
Berita Terkait
-
KAMI Disindir Mega, Din Syamsuddin: Kenapa Tak Mau Tanggapi Pikiran Kami?
-
Efek Giring Nyapres, Elektabilitas PSI Naik, Tapi PDIP Masih Merajai
-
Ruhut Sentil Tokoh Dua Kali Komut BUMN Dipecat dan Caleg Gagal
-
Megawati: Jangan Ada Kepala Daerah PDIP Ikut Ideologi Aliran Garis Keras
-
Megawati Gerah Dituduh Komunis: Setelah Wapres, Kok Saya Bisa Jadi Presiden
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Geger 7 Ekor Ular Piton Muncul di Tempat Sampah Sekolah Surabaya, Waspada Musim Hujan!
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!
-
Derita Warga Korban Erupsi Gunung Semeru: Rumah Tertimbun, Yang Tersisa Selimut dan Bantal!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Pelukan di Bawah Abu Gunung Semeru: Kisah Dramatis Imron Hamzah Gendong Putra Lari dari Wedus Gembel