SuaraJatim.id - Tertundanya pengumuman Calon Wali Kota (Cawali) dan Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Surabaya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang seharusnya diumumkan pada Jumat (28/8/2020) pagi ini menimbulkan pertanyan besar.
Bahkan, amplop coklat yang diklaim berisi nama Cawali dan Cawawali Surabaya Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani, memunculkan banyak spekulasi. Bahkan, ada yang menduga, amplop coklat tersebut kosong.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kritiyanto menegaskan, amplop yang ditunjukkan Puan Maharani tidak mungkin kosong. Namun dia belum bisa menyebut siapa nama di dalam amplop yang menjadi pilihan DPP.
"Saya nggak tahu, amplop nggak mungkin kosong, ada isi," jelas Hasto saat jumpa pers secara online, Jumat (28/8/2020) siang.
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan, PDIP sangat berhati-hati menentukan orang yang layak dipilih maju menjadi calon kepala daerah Kota Surabaya.
"Kami ingin satu konsepsi Bu Mega agar kota Suarabaya menampilkan dirinya sebagai kota wajah prikemanusiaan. Partai menyiapkan secara khsus, Ibu mencari pemimpin yang baik. Butuh kejernihan berikir dan rasa agar tidak tertipu karena banyak sosok yang berubah ramah, pencitraan. Kita ingin melihat pemimpin yang sosok original," tegasnya.
Hasto membeberkan, ada 15 calon yang terdaftar di DPP PDIP untuk menjadi Kepala Daerah Kota Surabaya, di antaranya kader PDIP sendiri.
"Kita melihat di dalam proses penjaringan nama mas Eri emang masuk dalam proses itu juga muncul berapa nama lain, Agata, Armuji kader partai PDIP yang telah mebuktikan komitmen pada partai. 15 nama diproses, Ketum mengambil sesuai mata hatinya juga memiliki hak prerogative," katanya.
Diberitakan sebelumnya, PDI Perjuangan kembali menunda pengumuman pasangan calon wali kota pengganti Tri Rismaharini dalam pengumuman bakal pasangan calon Pilkada 2020 gelombang keempat pada Jumat (28/8/2020).
Baca Juga: Megawati Minta Para Bakal Calon Kepala Daerah PDIP Perbaiki CV
Puan Maharani mengatakan, sebenarnya DPP sudah mengantongi nama pengganti Risma dan pasangannya. Namun karena kendala teknis DPC Surabaya dan DPD Jawa Timur tidak bisa bergabung dalam pertemuan virtual zoom PDIP.
"Karena Jawa Timur belum masuk DPD dan DPC-nya, bahwa sudah ada nama-nama yang akan nanti diumumkan terkait dengan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di kota surabaya, ini sudah ada suratnya namun karena belum tersambung nanti akan diumumkan pada waktu yang akan ditentukan kembali," kata Puan saat pengumuman secara virtual, Jumat (28/8/2020).
Puan kemudian menunjukkan sebuah amplop cokelat yang katanya berisi nama calon wali kota-calon wakil wali kota Surabaya.
Hasto menambahkan, pihaknya masih akan berkoordinasi menentukan waktu yang pas untuk mengumumkan pengganti Risma di Surabaya.
"Kota Surabaya, kami diperintahkan oleh ibu ketua umum untuk nanti melakukan konsolidasi dengan seluruh jajaran DPD PDI Perjuangan pada hari Minggu besok," katanya.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
CEK FAKTA: Viral Program MBG Diganti Uang Tunai, Benarkah?
-
Hingga Akhir Oktober 2025, BRI Salurkan KUR Sebesar Rp147,2 Triliun pada 3,2 Juta Debitur
-
Petani Hilang Tinggal Kerangka di Hutan Temon Ponorogo, Topi Spiderman Pengungkap Identitas!
-
Posko Gunung Semeru Bakal Terpusat di Lumajang, Ini Usulan BNPB
-
BRI: Keamanan Nasabah Jadi Prioritas Utama, Hati-hati terhadap Pesan atau Tautan Mencurigakan