SuaraJatim.id - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sampai saat ini masih menunggu tahap izin produksi kombinasi obat penawaran Covid-19 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kekinian, mereka juga akan segera merilis senyawa bakal calon obat spesifik untuk virus tersebut.
Rektor Unair, Prof Muhammad Nasih mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan proses pemetaan, pembuatan nama dan semua yang berkaitan dengan penelitian obat baru tersebut.
"Mudah-mudahan tidak dalam waktu yang lama kami bisa mematenkan senyawa obat, atau yang disebut bakal calon obat spesifik Covid-19," katanya di sela pengukuhan mahasiswa baru, Selasa, (1/9/2020).
Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran UNAIR Surabaya Bunuh Diri Minum Cairan Kimia
Tahapan yang dilakukan hingga saat ini untuk bakal calon obat spesifik Covid-19 sudah melalui uji in vitro dan in vivo dengan hasil yang memuaskan.
Namun, masih ada tahapan lain yang harus dilakukan terhadap senyawa tersebut benar-benar bisa menjadi obat.
"Jadi masih membutuhkan tiga tahapan yakni proses untuk menghilangkan bakal, dan calon, sehingga menjadi obat. Jadi masih banyak atau tiga tahapan yang harus dilalui," ungkapnya.
Pihak Unair, lanjut Nasih, mengutamakan bakal calon obat ini untuk dipatenkan terlebih dahulu lantaran berkaitan dengan rumus dan formula yang mereka temukan berhasil diteliti secara autentik oleh tim peneliti.
Agar kedepannya tidak disalahgunakan atau diambil oleh orang lain yang ingin menggunakannya.
Baca Juga: Vaksin Corona Tak Bisa untuk Bocah, Epidemiolog: Kemanannya Dipertanyakan
"Kalau tidak dipatenkan dulu, kalau di-publish dulu nanti orang lain yang menangkap dan menggunakannya. Mereka bisa mudah membuatnya. Kami patenkan dulu senyawanya, baru nanti kami publish ke jurnal-jurnal kemudian," kata Nasih.
"Paling tidak ini membuktikan bahwa kami tidak hanya fokus pada emergensi produk yang jangka pendek, yang kombinasi itu tapi juga yang jangka panjang," tambahnya.
Sebenarnya, kata Nasih, penelitian senyawa bakal calon obat spesifik Covid-19 sudah diumumkan pada April 2020 lalu bersama dengan lima kandidat senyawa obat.
"Kami terbuka siapapun yang mau membantu. Untuk saat ini, riset ini akan didukung oleh negara atau pemerintah melalui Dinas Kesehatan," katanya.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Ketua BEM FISIP Unair Ditangkap karena Hina Presiden
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Unair Ditangkap karena Hina Presiden Prabowo
-
Cara Mendapatkan Golden Ticket Unair 2025: Panduan Lengkap dan Syarat Pendaftaran
-
Daftar Nilai SNBP UNAIR 2025: Semua Jurusan Ada!
-
Biaya Kuliah Jurusan Teknik Informatika di Unair, UB, ITS, dan ITB
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Jangan Kedip! 5 Link Saldo DANA Kaget Total Rp549.000 Siap Disambar, Rebutan Sekarang Juga!
-
7 Mitos Ayam Cemani yang Bikin Merinding: Dari Enteng Jodoh Hingga Tumbal Nyawa!
-
Berburu Kejutan Saldo DANA Kaget! Raih Hadiah hingga Rp449 Ribu, Simak Manfaat dan Tipsnya
-
Produksi Padi Tahun Ini Capai 9 Juta Ton GKP, Jatim Optimis Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional
-
7 Mitos Daun Kelor: Penolak Bala, Pengusir Makhluk Halus, hingga Pemutus Ilmu Hitam