SuaraJatim.id - Butik milik Eni Susanti warga Desa Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, semakin naik pamor. Konsumennya rata-rata datang karena ingin memakai batik khas daerah pesisir utara Jawa itu.
Apalagi sejak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membeli salah satu koleksi batik dan memakainya. Dalam akun Instagram resmi @Jokowi, orang nomor satu RI itu juga sempat mengunggah fotonya dalam sebuah acara mengenakan batik tersebut.
Lewat unggahan setahun yang lalu tersebut nampak presiden dua periode ini mengenakan batik bermotif tanaman ciri khas Kabupaten Tuban. Seperti ganggang, daun waru dan kelapa.
Motif itu kemudian dikombinasikan dengan batik motif kawung. Batik itu dibeli presiden langsung dari galeri miliknya bernama: Batik dan Tenun Gedog Zaenal.
Baca Juga: Hari Terakhir, Ini Deretan Batik hingga Gaun Menawan yang Tutup JFW 2019
Ceritanya, Jokowi membeli salah satu koleksi batik Eni saat ikut pameran batik Indonesia di Jakarta pada 2019.
Waktu itu, perempuan 55 tahun itu tidak hadir di Jakarta. Anaknya yang menjaga stan batik lantas memberi kabar. Mendengar kabar salah satu koleksi batiknya dibeli presiden, Eni girang bukan main.
"Saat itu saya di rumah. Anak saya yang jaga stan di pameran Jakarta. Dia bilang, 'bu, Pak Jokowi membeli batik kita'. Mendengar itu saya kaget. Ya Allah, saya senang banget," ucapnya.
Setelah presiden membeli batik di stannya itu, sampai sekarang motif itu paling banyak diburu pembeli. Para pembeli yang datang ke butiknya diJalan Majapahit, Gang Tenun Nomor 9, banyak yang memesan batik dengan motif serupa.
"Banyak pembeli yang memesan motif batik yang dikenakan Pak Jokowi. Sampai sekarang pun masih," ujarnya.
Baca Juga: Tak Sembarangan, Pakai Motif Batik Kerajaan Ternyata Ada Aturannya
Motif batik ala Jokowi tersebut dihargai Rp 750 ribu. Sehingga harga tersebut sangat terjangkau bagi pembeli. Proses pembuatan dari batik itu sendiri tidaklah rumit seperti batik gedog. Yang sangat menguras tenaga dan memakan waktu cukup lama.
"Kalau batik gedog lebih rumit, sebab kainnya harus ditenun secara tradisional. Untuk menyelesaikan satu buah kain gedog perajin perlu waktu sebulan. Berbeda dengan batik yang dikenakan Pak Jokowi seminggu sudah jadi, karena tinggal pewarnaannya saja," ujarnya.
Sementara untuk pewarnaan batik ala Jokowi itu, Eni lebih mengutamakan bahan alami seperti daun nila dan indigo. Karena menghasilkan warna yang lebih indah. Sehingga tidak sedikit pula batik koleksinya tersebut terjual hingga ke mancanegara.
"Peminatnya ada yang dari Jepang juga. Kalau mereka lebih suka batik gedog. Karena lebih handmade. Semua pengerjaannya dilakukan dengan tangan. Berbeda dengan batik-batik sekarang yang sudah mulai dikerjakan dengan mesin," terangnya.
Eni bersyukur, sebab sampai sekarang toko batik dan tenun gedog miliknya jauh lebih berkembang.
"Alhamdulillah. Sudah ada sekitar 10 tahun kami dibina oleh Pertamina. Sebelumnya (dibina) usaha ini (batik dan tenun) tidak seperti ini yang banyak pekerjanya, penjualannya dan penambahan produksi," katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Berburu Kejutan Saldo DANA Kaget! Raih Hadiah hingga Rp449 Ribu, Simak Manfaat dan Tipsnya
-
Produksi Padi Tahun Ini Capai 9 Juta Ton GKP, Jatim Optimis Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional
-
7 Mitos Daun Kelor: Penolak Bala, Pengusir Makhluk Halus, hingga Pemutus Ilmu Hitam
-
Viral! Segel Minimarket yang Tak Punya Jukir Resmi, Wali Kota Surabaya Disebut Salah Sasaran
-
Gubernur Khofifah Tegaskan Pihaknya Menentang Segala Bentuk Eksploitasi terhadap Anak