SuaraJatim.id - Tersangka Happy Prima (23), warga Dusun Bringin, Desa Pamotan, Kecamatan Porong, menyesali perbuatannya usai menghabisi Jasah (79) pamannya yang seorang purnawirawan Polri di Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Berulang kali Happy menitikkan air mata, menyesali perbuatannya. Happy mengatakan dirinya sempat kembali ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) pada Minggu (13/9/2020) sekitar pukul 16.00 WIB. Hal itu untuk memastikan kondisi pamannya usai dipukul dengan kayu balok sekitar pukul 12.00 WIB.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha Hardi Putra menceritakan, awalnya Jasah sering kehilangan uang yang disimpan dalam rumah.
Kemudian pada Minggu (13/9/2020) pagi itu, korban melihat seseorang masuk rumahnya lalu kabur. Jasah hanya melihat motor orang itu.
Baca Juga: Terungkap! Pasutri Pembunuh Anak Kandung Sempat Lapor ke Polsek Setia Budi
“Motor yang dilihat korban, seperti motor milik pelaku,” kata Ambuka seperti dilansir Beritajatim.com, Selasa (15/9/2020).
Dari melihat motor itu, korban langsung mencari Happy di tempat indekosnya, yang ada di Dusun Bringin, Desa Pamotan. “Korban tidak ketemu siapa-siapa di Pamotan,” tukasnya.
Selanjutnya, kata mantan Kasatreskrim Polres Jombang ini, Jasah kembali ke rumah dan menghubungi Ibu pelaku yang juga adik iparnya via telepon. Jasah kemudian menyuruh ibu pelaku ke rumah guna memberikan penjelasan.
“Tuduhan korban itu, langsung diutarakan ke ibu pelaku,” urainya.
Permasalahan itu kemudian disampaikan ke pelaku. Nah, dari situlah Happu tersulut emosi. Tak mau berlarut-larut, sekitar pukul 12.00 WIB pelaku dan kakaknya yang berinisial ID (26) mengklarifikasi masalah itu. Namun sesampainya di rumah pamannya, pelaku tak bisa masuk lantaran pintu dikunci dari dalam.
Baca Juga: Dikenal Periang, Tetangga Tak Tahu Keysya Dibunuh Orang Tua Saat Belajar
Pelaku masuk lewat pintu belakang sambil membawa balok dari samping rumah.
“Pelaku masuk rumah, dada korban langsung dipukul dengan balok, selanjutnya leher sebelah kiri, hingga Jasah roboh,” ungkapnya.
Usai memhabisi pamannya, kakak-adik itu pulang. Lalu sorenya sekitar pukul 16.00 WIB, pelaku kembali TKP, untuk memastikan pamannya. Dari jendela, Happy melihat pamannya masih telungkup.
“Setelah empat jam, kondisi paman dilihat dan masih tetap tengkurap, pelaku sempat ketakutan, namun tak berani ngomong,” jelas Ambuka.
Peristiwa pembunuhan itu baru diketahui pukul 20.00 WIB oleh anak korban yang bernama Dadang. Akhirnya Dadang melaporkan kejadian itu ke polisi.
Malam itu, usai mendapatkan Laporan, petugas langsung meminta keterangan beberapa saksi di antaranya ibu pelaku dan ID kakak pelaku. Dari situ Happy Prima langsung diamankan oleh petugas.
“Pelaku ditangkap anggota saat berada di warkop malam itu juga,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
FBI Ungkap Rencana Pembunuhan Trump oleh Remaja 17 Tahun Asal Wisconsin
-
Sadis! Aksi Pembunuhan di Kota Wisata Terekam CCTV, Pelaku Tusuk Leher Korban
-
Misteri Kematian Jurnalis di Hotel: Sopir Ambulans Ungkap Fakta Mengejutkan!
-
Komnas Perempuan Desak Aparat Hukum Identifikasi Kasus Femisida
-
Oknum Prajurit Bunuh Jurnalis Juwita di Kalsel, TNI AL Minta Maaf ke Keluarga Korban
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan
-
Heboh Isu KPK Geledah Dispora Jatim, Terungkap Fakta Sebenarnya
-
Terungkap Korban Oknum Guru Lumajang yang Lakukan Pelecehan Seksual Lebih Banyak
-
Berkat Program BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Sukses Bangkit dan Berdayakan Kaum Wanita