Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 01 Oktober 2020 | 16:47 WIB
Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Tri melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri. (Istimewa)

SuaraJatim.id - Selain mengundurkan diri dari korps Bhayangkara Polri, Kasat Shabara Polres Blitar AKP Agus Tri juga melaporkan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya ke Polda Jatim. Dia pun membuat laporan ke SPKT, Kamis (01/10/2020).

Agus melaporkan adanya dugaan pembiaran proyek dan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak massa. Padahal saat ini Indonesia, khususnya Blitar sedang konsentrasi memutus penularan COVID-19.

"Saya laporkan adanya pertambangan pasir bebas, sabung ayam bebas yang tidak ada teguran. Tambang pasir di Kali Putih dan Gandungsari," katanya.

Sebelumnya, Kasat Shabara Polres Blitar AKP Agus Tri, melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota kepolisian republik Indonesia.

Baca Juga: Polisi Dikejar Pria Ngamuk Bawa Gunting, Mau Ditusuk-tusuk

Surat pengunduran diri tersebut ditujukan langsung ke Kapolda Jatim Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, Kamis (01/10/2020) dengan tembusan ke Kapolri.

"Jadi saya datang ke Polda Jatim sengaja kirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota polri. Hari ini saya resmi mengundurkan diri ke Bapak Kapolda nanti tembusannya ke Kapolri. Sudah saya ajukan, tinggal tunggu proses lebih lanjut," ujarnya.

AKP Agus Tri menjelaskan pengunduran dirinya dari korps Bhayangkara lantaran tidak betah dengan kepemimpinan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya yang sering memakinya bahkan merendahkan dirinya sebagai manusia.

"Setiap beliaunya (kapolres) marah dan ada yang enggak cocok itu makian kasar yang disampaikan," kata dia menegaskan.

Perwira dengan tiga balok berwarna emas itu membeberkan, pimpinannya itu selalu mengedepankan emosi dalam memimpin anak buahnya. Bahkan jika tidak cocok dengan pekerjaan bawahannya, umpatan bahkan makian nama-nama hewan keluar dari mulutnya.

Baca Juga: Bejat!!! Resedivis Mencoba Perkosa Gadis di Pematang Sawah

"Mohon maaf kadang sampai nyebut binatang, umpatan. Terakhir sama saya enggak seberapa. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," dia menambahkan.

Agus pun mengakui mengalami tekanan psikis akibat makian-makian atasannya tersebut.

Kontributor : Achmad Ali

Load More