SuaraJatim.id - Pantai di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik Utara, berubah menjadi tempat pembuangan akhir (TPA). Tumpukan sampah itu kemudian mengeluarkan bau busuk, sehingga membuat warga resah.
Tumpukan sampah di bibir pantai itu menggunung hingga ketinggian sekitar 10 meter. Keberadaan TPA itu sudah ada sejak tujuh tahun lalu.
Ahmad Iftori (56), warga setempat hanya bisa pasrah. Setiap melewati lokasi itu selalu menghirup bau tak sedap. Kebetulan pria penjual makanan mempunyai warung berada di samping TPA.
"Bau sampahnya sangat menyengat. Apalagi saat ada alat berat beraktifitas di dalamnya," ujar Ahmad Iftori seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id - jaringan Suara.com, Minggu (11/10/2020).
Baca Juga: Menyedihkan, Pantai di Gresik Bau Busuk Karena Jadi Tempat Pembuangan Akhir
Dirinya mengaku sangat tertanggu. Sayangnya, dia tidak bisa berbuat banyak.
Terpisah, Manager Kampanye Walhi Jatim, Wahyu Eka, menyebutkan pengelolaan di bibir pantau sangat tidak sesuai dengan standar. Selain itu dianggap menyalahi aturan ruang.
"Pemkab Gresik harus menertibkan. DLH harus bertindak. Warga setempat harus ada pembinaan dan edukasi," ujarnya.
Menurutnya, keberadaan TPA di bibir laut sangat berpotensi mencemari ekosistem. Sangat berbahaya bagi kelanjutan laut. Karena laut sudah rusak jangan sampai ditambah kerusakannya.
"Gresik lautnya sudah rusak, karena pencemaran industri, masak dirusak lagi," ungkapnya.
Baca Juga: Sekelompok Anak Muda di Togo Ubah Tempat Pembuangan Sampah Jadi Kebun Sayur
Sementara Kepala Desa Campurejo Amudi menuturkan, jika TPA itu awalnya tanah desa. Saat itu terkena abrasi kemudian diuruk atau reklamasi menjadi TPA.
"Itu yang buat kepala desa yang lama. Saya sendiri sebetulnya kurang pas pembuangan sampah di tepi laut," katanya.
Pihaknya berdalih akan menyiapkan tempat untuk merelokasi TPA di desanya yang berada di tepi laut.
Berita Terkait
-
Penggunan Sistem Sirkular Dinilai Pelaku Industri Bisa Kurangi Sampah Plastik
-
LPKR Alihkan 3.200 Ton Sampah, Perkuat Inisiatif 3R
-
Aksi Suporter Indonesia Kompak Bersihkan Sampah di GBK Jadi Omongan: Kebaikan Jepang Menular
-
Tak Lagi Menjabat, Penampakan Foto Jokowi Diduga di Tempat Sampah Tuai Berbagai Reaksi: Salah Apa?
-
Atasi Sampah Plastik di Laut, The Circulate Initiative & Yayasan Mahija Parahita Nusantara Hadirkan Program RSI
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Gunakan Alat Seadanya, Emil Dardak Ikut Turunkan APK
-
APK Calon Kepala Daerah Dibersihkan dari Jalanan Kota Surabaya
-
Cari Smartphone Samsung yang Terbaru? Ini Rekomendasinya
-
BRI Dukung Penuh OPPO Run 2024, Ada Diskon hingga Cashback Menarik
-
Kosongkan Tribun Utara, Suporter Persik Bentangkan Spanduk 'Kick Politik for Football'