Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 26 Oktober 2020 | 15:05 WIB
Ilustrasi titik gempa di pesisir selatan Jawa (Foto: suara.com)

Bidang kontak antar 2 lempeng ini berada di kedalaman sekitar 50 km, sehingga jika gempa ini memiliki kedalaman 62 km maka pusat gempa ini berada di bawah bidang kontak antarlempeng.

Dampak guncangan lebih besar

Salah satu ciri gempa intraplate earthquake akan memberikan dampak guncangan (ground motion) yang lebih besar dari yang semestinya. Fakta ini tampak pada dampak gempanya, dengan kekuatan 5,6 yang mampu menyebabkan 29 rumah rusak dan 3 orang luka-luka serta spektrum guncangannya yang luas mencapai Semarang - Yogyakarta.

Gempa intraplate dapat menimbulkan kerusakan yang lebih besar seperti halnya peristiwa gempa Padang berkekuatan 7,6 kedalaman 87 km pada 30 September 2009 yang menyebabkan sebanyak 1.117 orang meninggal.

Baca Juga: Gempa Kemarin Tunjukkan Aktivitas Tektonik Selatan Jawa Barat Meningkat

Tak picu tsunami

Gempa ini tidak berpotensi tsunami karena pusatnya berada di kedalaman menengah dengan kekuatan di bawah 7,0, sehingga tidak terlalu berdampak mengganggu kolom air laut.

Aktivitas gempa Selatan Jawa meningkat

Gempa ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas gempa di selatan Jawa Barat yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan, seperti halnya kluster selatan Cilacap-Pangandaran, Sukabumi-Cipamingkis, dan Bayah, Lebak.

Baca Juga: Siang-Malam Sebagian DKI Jakarta Diprediksi Hujan Disertai Petir

Load More