SuaraJatim.id - Sebuah video diunggah oleh akun Instagram @totalkings ke laman grup #f1ZR. Video menggambarkan seorang pengendara sepeda motor melempar botol air mineral ke sopir truk karena memakan jalur jalannya.
Tapi di sisi lain, di jalur yang sempit itu si sopir truk juga nampak terlanjur masuk menyalip truk panjang di depannya. Kemdian dari jalur berlawanan ada iring-iringan sepeda motor dengan kecepatan cukup tinggi itu.
Si pemotor mau tidak mau harus mengalah mlipir ke batas aspal paling pinggir. Begitu juga dengan sopir nampak mlipir nyaris senggolan dengan truk panjang tadi.
Kondisi ini memang bahaya sekali bila melihat video tersebut. Dengan kondisi seperti itu, si pemotor yang nampak gregetan langsung menimpuk sopir truk dengan botol air mineral.
Masalah lain, selain jalan sempit, marka pembatas di tengah jalan juga tidak tidak ada. Marka yang biasanya berupa garis putih lurus satu, dua atau garis putus-putus tidak nampak dalam video itu. Padahal fungsi garis ini penting.
Dari marka itu pengendara bisa tahu rawan atau tidak menyalip kendaraan di depannya. Selain itu, dengan marka pengendara juga bisa memahami batasan jalur tengahnya.
Video ini diunggah ke Instagram beberapa jam lalu dan sudah ditonton lebih dari 29 ribu kali. Video ini juga dibagikan ke akun media sosial Facebook komunitas sopir di Indonesia.
Lagi-lagi di grup komunitas sopir truk pun video ini memicu perdebatan alot. Akun Facebook Yogi KW membagikan video tersebut ke grup Facebook Romansa Sopir Truk (RST). Di sinilah perdebatan itu dimulai.
Akun Berti Juliansyah berkomentar seperti ini: "Sama sama ugal ugalan sih menurut saya...motor nya pun ugal ugalan."
Baca Juga: PA 212 dan Buruh Demo, Hindari Istana dan Kedubes Prancis
Komentar Juliansyah segera direspons komentator lain: "Berti Juliansyah Motor Nya Ugal ugalan Dri Segi Mana ?" demikian respon akun Alan Suardi.
Lalu akun Jack Deniels Zai menimpuk dengan komentar: "Berti Juliansyah Bawa truk apa gan !"
Destradyumna Al Kahfi segera membully akun Juliansyah: "Berti Juliansyah raup sek bosss."
Merasa komentarnya diserbu dan dibully Berti Juliansyah segera menjelaskan:
"Saya kan gak nyalahin sebelah pihak.. semua di video sama sama ada kekurangan,,itu kalau memang pemotor safety.. masak ga pake spion,, . Ugalan ugalan itu bukan cuma keluar dari Marka jalan doank.. geber2an.. saling pacu2an di jalan sempit gitu .. inti nya biasakan berkaca sebelum membully komenan orang dulu.. saya pun gak merasa isi koment saya yg paling benar... Mau situ terima boleh.. kalau gak terima ya terserah....."
Lalu ada akun lain yang berkomentar sok bijak. Misalnya akun Asep Komar yang menulis begini: "Kalian terlalu pintar dalam bidang mencaci tapi bodoh dalam segi introspeksi diri!!!"
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
-
Cara Daftar DTKS Agustus 2025 Agar Dapat Bansos KIP-K, PKH, BPNT dan KJP Plus
Terkini
-
Gubernur Khofifah: Ekonomi Jatim Tumbuh 3,09 Persen Tertinggi se-Jawa, Wujud Upaya Konsisten
-
Akad Massal KPR Subsidi BRI, 1000 MBR Serentak Teken Kredit di 75 Kantor Cabang
-
Eri Cahyadi Pilih Jalur Humanis, Tanggapi Bendera One Piece di Surabaya: Bukan Melarang, Tapi....
-
RUU BUMD Dinilai Bisa Perbaiki Tata Kelola dan Bawa Kemandirian Ekonomi Daerah
-
Jatim Gandeng Australia Tingkatkan Kolaborasi Koperasi-UKM, Supply Chain, serta Ketahanan Pangan