SuaraJatim.id - Sindikat pembuat dan pengedar uang palsu Rp 16 miliar di Surabaya ditangkap Satreskrim Polrestabes Surabaya. Meski begitu, uang palsu tersebut gagal diedarkan setelah polisi berhasil membongkar aksi tersebut dan menangkap enam pelaku.
Enam orang yang ditangkap tersebut, yakni Ristam (63) asal Cengkareng, Sugiono (42) asal Jakarta, Dani (35) asal Lamongan, Siswadi (43) asal Gresik, Saifudin, dan Hari (58).
Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo mengemukakan, ide pembuatan uang palsu tersebut bermula dari Ristam pada November 2019 lalu. Saat itu, dia menghubungi tersangka lainnya untuk mencari rumah kontrakan sebagai tempat produksi.
"Rumah produksinya berada di Jombang, mereka ada bagiannya sendiri. Ada yang memproduksi, menghubungi pelaku dan menyiapkan perlengkapan. Semuanya ditangkap di beberapa wilayah di Jatim," ujar Hartoyo saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya pada Kamis (5/11/2020).
Baca Juga: Komplotan di Kota Makassar Produksi Uang Palsu di Kamar Kos
Dengan mengeluarkan modal Rp 100 juta, sindikat ini kemudian membeli mesin cetak dan beberapa peralatan lainnya. Kemudian di Mei 2020, mereka mencetak uang dengan pecahan nominal Rp 100 ribu sebanyak Rp 16 miliar.
Setelah mencetak uang palsu, mereka berencana mengedarkan dan memasukkannya ke dalam mesin ATM Bank. Selain itu, mereka juga berencana akan membelanjakannya.
"Yang sudah terpotong sebanyak Rp 9 miliar lebih dan yang masih dalam bentuk cetakan masih Rp 6 miliar lebih. Semua itu belum berhasil dilakukan (diedarkan dan dibelanjakan). Hingga akhirnya, rencana mereka kami ketahui dan berhasil mengungkapnya," katanya.
Untuk diketahui, total uang yang terpotong sebanyak Rp 9.460.000.000, sedangkan uang yang masih dalam bentuk cetakan Rp 6.693000.000. Sehingga total uang palsu yang siap edar mencapai Rp 16.153.000.000.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan, sindikat pembuatan uang palsu ini sebetulnya ada di berbagai wilayah. Ada yang memberikan dana di wilayah lain, kemudian perbuatannya bisa di Surabaya, pengedar di Jombang dan Mojokerto.
Baca Juga: Polisi Ringkus Komplotan Pembuat Uang Palsu di Makassar
"Kejahatan ini sudah tak mengenal batas wilayah lagi. Makanya tadi disampaikan ini pengungkapan dengan kategori terlengkap ada yang membuat, mendanai, dan mengedarkan," ungkapnya.
Setiap orang dalam komplotan ini, lanjut Hartoyo masing-masing mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1 Miliar. Sementara itu, dua pengedar lainnya masih dalam pencarian atau buronan. Mereka adalah HD dan ED.
Sementara itu, Deputi BI Perwakilan Jatim Imam Subarkah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap peredaran uang palsu.
Imam juga menjelaskan, untuk mengenali uang palsu lainnya yaitu dengan mengecek kertas atau bahan yang digunakan. Apabila kasarnya tak neraka maka uang tersebut palsu.
"Di sini (sindikat pembuat uang palsu) menggunakan cetak yang tentunya berbeda dengan teknik cetak yang digunakan dalam mencetak uang. Saya mengharapkan untuk temuan upal di Jatim ini semakin berkurang dan tidak ada lagi," pungkasnya.
Kini, enam tersangka tersebut harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka dijerat Pasal 37 Jo Pasal 27 UU RI No 7 tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Cegah Jalur Ilegal Pekerja Migran, Menteri P2MI Ingin Tindak Calo dan Sindikat
-
Unik! Tahanan Kasus Curanmor Menikah di Polsek
-
WNI Ditangkap di Singapura, Diduga Setor Uang Palsu Rp119 Juta ke Bank DBS
-
Otak Pembuat Uang Palsu di Kampus UIN Dipindah ke Rutan Makassar, Ada Apa?
-
Intuisi Tajam Karyawan BRI Berhasil Bongkar Sindikat Pabrik Uang Palsu di Makassar
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Kronologi Mobil BMW Terbang di Tol Gresik yang Belum Tersambung
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas