SuaraJatim.id - Klaim kemenangan Donald Trum di Pilihan Presiden Amerika Serikat jadi bahan tertawaan koran partai komunis Cina. Trump mengeklaim menang meskipun perhitungan belum selesai.
Surat kabar terbesar di China, The People's Daily, mengejek setelah yang bersangkutan nge-tweet memenangkan pemilihan presiden AS.
The People's Daily menuliskan kata "HaHa" di unggahan Donald Trump, saat dia mengklaim kemenangan dan menyertakan emoji tertawa.
Tweet Trump tersebut segera ditandai oleh Twitter karena dianggap menyebarkan informasi yang tidak benar dan tidak berdasar.
Komentar yang dituliskan The People's Daily juga sudah dihapus beberapa saat setelah Twitter menandainya.
Associated Press dan jaringannya memproyeksikan Joe Biden sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat. Tak lama kemudian benar saja, Biden mengambil 20 suara Electoral College di negara bagian Pennsylvania.
Pada hari Kamis, Trump mengklaim bahwa dia menang di negara bagian Pennsylvania meskipun ribuan surat suara belum dihitung. Biden memimpin lebih dari 30.000 suara di negara bagian itu.
The People's Daily bukan satu-satunya surat kabar yang menargetkan Trump. Publimetro, sebuah surat kabar harian Kolombia, menerbitkan tajuk utama "Siapa Republik Pisang sekarang?" di halaman depan dengan foto seorang pria mengenakan masker bendera AS, menurut Associated Press.
Sampul depan Der Spiegel, majalah terkemuka Jerman, pada hari Sabtu menerbitkan "the Squatter" dan memperlihatkan foto Trump sembari memegang senapan di kantor Oval. Di belakang foto Trump, ada foto Biden dalam kondisi tertembak.
Baca Juga: Refleksi Pemilu Amerika Serikat bagi Indonesia
Surat kabar mingguan Australia, The Saturday Paper, menempelkan foto tangan Trump di halaman depannya dengan tajuk: "Satu Tangan Kecil Menggenggam Segalanya Kecuali Realitas." Sementara itu, The Guardian menyatakan Trump sedang "melawan kenyataan".
Ejekan People's Daily muncul setelah bertahun-tahun hubungan kacau antara AS dan China, perang perdagangan yang telah berlangsung lama dan konflik terbaru seputar pandemi covid-19.
The Associated Press melaporkan bulan lalu bahwa para pemimpin China mengharapkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS.
Namun, baik Demokrat maupun Republik tidak yakin untuk mengambil pendekatan yang lebih lunak ke China dalam waktu dekat.
Berita Terkait
-
Refleksi Pemilu Amerika Serikat bagi Indonesia
-
Koran Partai Komunis China Ejek Donald Trump: Ha-ha-ha
-
Kepribadian Trump Berdasar Zodiak, Benarkah Sulit Menerima Kekalahan?
-
Terancam Cerai Lagi, Begini Lika-Liku Pernikahan Donald Trump
-
Joe Biden Menderita Gagap Sedari Kecil, Apa yang Menyebabkan Kondisi Ini?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak
-
DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!