Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi | Dinda Rachmawati
Selasa, 10 November 2020 | 13:00 WIB
Ikon Kota Surabaya.

SuaraJatim.id - Surabaya dikenal memiliki nama lain sebagai Kota Pahlawan. Di Surabaya, sebuah peristiwa yang melatarbelakangi Hari Pahlawan Nasional setiap 10 November terjadi.

Pada momen tersebut, masyarakat diharapkan bisa memaknai Hari Pahlawan Nasional sehingga dapat menginspirasi dan memotivasi kita semua untuk meneruskan perjuangan para pahlawan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Hari Pahlawan Nasional, simak fakta menarik mengenai hari bersejarah ini seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Pertempuran Surabaya
Salah satu peristiwa yang melatarbelakangi adanya peringatan Hari Pahlawan Nasional adalah pertempuran heroik di Surabaya yang terjadi pada tahun 1945 antara para tentara dan milisi Indonesia yang pro-kemerdekaan melawan pasukan Sekutu di Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga: Jokowi Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2020 di TMP Kalibata

Beberapa pekan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, pasukan Sekutu datang, termasuk Inggris dan Belanda, hingga memasuki wilayah Surabaya.

Pertempuran tersebut telan puluhan ribu rakyat Surabaya dan para pejuang menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil. Namun, saat itu sejarah mencatatkan bahwa rakyat Surabaya berhasil memukul mundur pasukan Inggris.

2. Bung Tomo, Seorang Pemimpin Revolusi
Bung Tomo memainkan peran sentral dalam Pertempuran Surabaya. Dia mendirikan Radio Pemberontakan (Radio Rebellion), yang mempromosikan persatuan dan semangat juang di kalangan pemuda.

Dalam pertempuran itu, Bung Tomo terus menggelorakan semangat rakyat untuk menentang penjajah. Setiap kali berpidato, ia selalu menggunakan kata-kata yang emosional dan kuat yang berhasil mendorong warga sipil dan tentara untuk bertindak.

"Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!" teriak Bung Tomo membakar semangat rakyat Surabaya.

Baca Juga: Hari Pahlawan 2020, Ini Enam Tokoh yang akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional

3. Brigadir Jenderal Mallaby Meninggal
Tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby menjadi alasan Pasukan Inggris untuk menggempur habis-habisan Kota Surabaya. Walau sebenarnya belum jelas, siapa yang membunuh Mallaby.

Pasukan tentara Inggris mulai menyerang kota dari udara dan laut. Butuh waktu tiga hari bagi Inggris untuk menaklukkan separuh kota. Namun, pertarungan tersebut berlangsung sekitar tiga minggu sebelum mereka memenangkan pertarungan tersebut.

4. Meski Kalah, Peristiwa Ini Menjadi Kemenangan untuk Indonesia
Jika dihitung, pertempuran berlangsung lebih dari 28 hari. Padahal Inggris pernah jumawa, yakin akan menaklukkan Surabaya kurang dari tiga hari.

Para pejuang bergerak mundur ke luar kota Surabaya. Membangun basis perlawanan di Sidoarjo, Gresik, dan daerah-daerah sekitarnya. Meski Indonesia kalah dalam pertempuran tersebut, namun tanggal 10 November dikenang sebagai kemenangan bagi Indonesia, yang menunjukkan solidaritas rakyat untuk memperjuangkam kemerdekaan.

5. Aksi Melawan Tentara Inggris Terjadi di Mana-mana
Walau pejuang dipukul mundur, pertempuran Surabaya memiliki arti penting bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Aksi melawan pasukan Inggris kemudian terjadi di mana-mana. Pertempuran besar pecah di Bojong Kokosan, Sukabumi, Jawa Barat tanggal 9 Desember 1945.

Pada 12-15 Desember Kolonel Soedirman memimpin pasukan mengalahkan tentara Inggris di Ambarawa. Begitu juga aksi Bandung Lautan Api tanggal 23 Maret 1946.

Load More