SuaraJatim.id - Mutasi virus Corona ditakutkan dapat menurunkan manfaat vaksin Covid-19. Apa kata pakar kesehatan?
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Cissy Kartasasmita, mutasi virus penyebab COVID-19 saat ini tidak menghilangkan manfaat vaksin yang sedang dalam tahap pengujian.
"Mutasi itu ada, tapi memang sampai saat ini masih belum terlalu menyebabkan virus yang menjadi sifatnya berbeda dengan yang awal," kata Cissy dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, dilansir ANTARA.
Cissy mengatakan antigen pembuat beberapa vaksin yang tengah diuji saat ini diambil dari virus SARS-CoV-2 yang muncul di Wuhan, China dan hasil yang dilaporkan sampai sekarang menunjukkan ketiadaan perbedaan imunogenisitas.
Baca Juga: WHO Tegaskan Vaksin Tak Akan Hentikan Pandemi Virus Corona
Meski terjadi mutasi, tapi sampai saat ini para ahli masih percaya bahwa virus memiliki kesamaan dengan yang pertama kali muncul di China pada akhir 2019,
"Mutasinya hanya sebagian kecil dan bukan di bagian yang menjadi target dari vaksin. Insya Allah tetap bisa berguna, bermanfaat," kata Cissy.
Dokter yang menjabat sebagai Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Indonesia (IDAI) itu juga membantah isu yang mengatakan mutasi COVID-19 di Indonesia lebih ganas dibandingkan wilayah lain.
Menurut dia, di wilayah lain juga terjadi mutasi yang sama hanya berbeda waktu timbulnya.
Saat ini sepuluh vaksin COVID-19 di dunia tengah memasuki uji klinis fase ketiga, termasuk dengan vaksin Sinovac yang diuji di Indonesia dan melibatkan 1.620 relawan.
Baca Juga: Kena Corona, Kondisi Lurah Setiyono usai Batal Diperiksa soal Acara Rizieq
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sampai saat ini masih belum memberikan persetujuan kepada vaksin COVID-19 karena kebanyakan masih dalam tahapan uji klinis.
Tapi, negara dapat memakainya dengan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization dari masing-masing regulator.
Izin penggunaan darurat tersebut dilakukan hanya untuk pemakaian terbatas saat pandemi dan bukanlah izin edar.
Berita Terkait
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
3 Sosok di Balik Korupsi APD COVID-19 Rp319 Miliar, Ada Pejabat Tinggi Kemenkes
-
Breakingnews! Pemain Keturunan Brasil Positif COVID-19
-
Kasus Korupsi APD Covid-19, Pihak Swasta Divonis 11 Hingga 11,5 Tahun Penjara
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Berburu Kejutan Saldo DANA Kaget! Raih Hadiah hingga Rp449 Ribu, Simak Manfaat dan Tipsnya
-
Produksi Padi Tahun Ini Capai 9 Juta Ton GKP, Jatim Optimis Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional
-
7 Mitos Daun Kelor: Penolak Bala, Pengusir Makhluk Halus, hingga Pemutus Ilmu Hitam
-
Viral! Segel Minimarket yang Tak Punya Jukir Resmi, Wali Kota Surabaya Disebut Salah Sasaran
-
Gubernur Khofifah Tegaskan Pihaknya Menentang Segala Bentuk Eksploitasi terhadap Anak