SuaraJatim.id - Ada yang bilang agama orang Brasil itu sepakbola. Bisa jadi benar. Lihat saja isu baru-baru ini di negara itu. Gara-gara sebuah tim sepakbola putrinya kalah 29-0, publik di negeri Samba itu gaduh.
Ceritanya, sebuah tim kecil sepakbola putri Tim Toboao de Serra tiga bulan lalu terburuk. Mereka kalah 29-0 dari tim lainnya lalu tersingkir dari kompetisi.
Kekalahan mengerikan itu menjadi berita utama di seluruh dunia. Tapi ternyata itu bukan satu-satunya. Tim ini juga kalah dalam tiga pertandingan berikutnya dengan skor-skor tidak masuk akal:14-0, 10-0 dan 16-0. Mereka lalu tersingkir dari kejuaraan negara bagian Sao Paulo pada babak penyisihan grup.
Hasil ini memicu perdebatan lain tentang daya saing sepak bola putri Brasil. Bahkan sudah diperkirakan bakal ada reaksi balik yang tentu saja ejekan seksis.
Baca Juga: Akun Paus Fransiskus Like Foto Seksinya, Natalia Garibotto: Aku Masuk Surga
Ketika kami kalah "mereka bilang sepertinya seluruh tim terkena COVID-19, tak usah repot-repot bermain, hal-hal semacam itulah, Anda tahu sendiri," kata kapten Lohane Ferreira kepada Reuters yang dikutip Antara, (20/11/2020).
"Mereka berbicara seolah-olah sepak bola hanya untuk laki-laki, bahwa perempuan mestinya tinggal di rumah saja mencuci piring, seperti budak pria. Sebagian besar pemain mendapatkan pesan semacam ini."
Hasil dan pesan-pesan itu mencerminkan tantangan yang dihadapi sepak bola putri di Brasil.
Bangsa Amerika Selatan ini terkenal sebagai rumah spiritual sepak bola; tempat kelahiran Pele, Ronaldo Nazario, dan Neymar; dan satu-satunya negara yang lima kali menjuarai Piala Dunia.
Tim putri mereka juga kompetitif di pentas dunia namun ketika pemain-pemain top seperti Marta, satu-satunya wanita yang enam kali memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Dunia, dapat hidup nyaman di luar negeri, mayoritas pemain putri yang bermain di Brasil mengalami kesulitan.
Baca Juga: Akun Paus Fransiskus Like Foto Model Brasil, Instagram Diminta Investigasi
Bahkan klub-klub senior dituduh tidak memberikan peralatan atau fasilitas yang sama dengan tim putranya dan gaji yang sama adalah mimpi besar.
Taboao hanya mengamankan satu lapangan latihan tiga hari sebelum liga tahun ini dimulai dan para pemainnya memikul hampir semua tanggung jawab dalam mempersiapkan, berlatih, dan bermain.
"Kami tak mendapatkan bantuan lain, bahkan sepatu," kata gelandang Alieni Baciega Roschel.
"Semua pemain harus membayar perlengkapannya sendiri. Mereka membayar dengan cara mereka sendiri agar bisa pergi berlatih. Masing-masing dari mereka menghabiskan antara 20 reais dan 30 reais (Rp52 ribu dan Rp79 ribu) sehari untuk transportasi, beberapa pemain butuh waktu dua atau bahkan tiga jam agar bisa pulang, beberapa lagi datang langsung sehabis pulang kerja."
Ketersingkiran mereka berarti tidak ada pertandingan kompetitif sampai paling tidak tahun depan dan membuat masa depan tim putri ini pun diragukan.
Taboao, seperti banyak klub di Brasil, menghadapi kesulitan keuangan dan memutuskan bahwa tahun depan akan memfokuskan semua sumber daya kepada tim putra.
Namun para pemain telah bersumpah untuk terus bermain. Mereka optimistis menatap masa depannya.
"Memasuki lapangan dan menyaksikan mereka (para pemain tim putri Brasil) sungguh mendebarkan, pengalaman terbaik yang pernah saya miliki," kata Ferreira tentang sejumlah lawannya yang lebih terkenal.
"Terlepas semua kesulitan ini, sepak bola adalah hal terbaik yang pernah saya lakukan dalam hidup saya. Saya bisa bercerita kepada anak cucu saya bahwa saya pernah bertanding melawan mereka," katanya dia seperti dikutip Reuters.
Berita Terkait
-
Prabowo Subianto Naik Mercedes Benz Berkelir Putih di Brasil
-
Teror di Jantung Pemerintahan Brasil, Pelaku Ternyata Ancam di Medsos Sebelum Ledakan
-
Teror Bom di Brasilia: Mahkamah Agung dan Kongres Brasil Jadi Sasaran
-
Seorang Ayah di Brasil Gigit Alat Kelamin Putra Tirinya Hingga Putus
-
Striker asal Brasil Minat Bela Timnas Indonesia, Media Vietnam Ketar-ketir?
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Harga Emas Antam Naik Drastis, Hampir Tembus Rp 1,5 Juta/Gram
-
Tepok Jidat! Arab Saudi Kuat Banget, Timnas Indonesia Bisa Menang Nggak?
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
Terkini
-
Santai tapi Mengena, Emil Dardak Balas Kritikan Jangan Melulu Jalan Tol
-
Keras! Luluk Sentil Ada Proyek yang Tabrak Tata Ruang di Pesisir Surabaya
-
Pernah Jadi Kepala Dinas Kebersihan, Risma Pede Bisa Selesaikan Masalah Sampah di Jatim
-
Tragedi Carok Sampang, Polda Jatim Amankan Satu Orang
-
Bapemperda DPRD Jatim Bakal Bahas 21 Raperda Pada 2025, Ini Rinciannya