SuaraJatim.id - Menjelang akhir tahun, masyarakat Jepang punya kesibukan untuk bersih-bersih rumah yang dinamakan oosouji. Biasanya, mereka akan melakukan bersih-bersih rumah tanggal 28 Desember, meski kenyataannya kegiatan ini bisa berlangsung selama seminggu penuh, mulai tanggal 25 Desember. Diharapkan, pada tanggal 31 Desember, rumah sudah cukup bersih untuk menyambut tahun baru.
Dilansir dari laman Yabai, menjaga kebersihan di Jepang memang sudah menjadi kebiasaan yang tersebar luas, sebagian besar karena pengaruh agama Shinto dan Buddha yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Jepang. Diyakini bahwa dewa tidak menyukai kotoran dan lingkungan yang tidak teratur. Jadi, ketika mengunjungi kuil, seseorang harus mandi sebelum masuk. Dalam Budha, karena ini adalah agama holistik, seseorang harus menjaga kebersihan fisik dengan serius, karena hal ini berpengaruh pada pikiran dan emosi juga. Umat Buddha percaya ketika seseorang membersihkan diri sendiri, mereka juga akan lebih mudah untuk berdamai dalam semua aspek lainnya.
Gabungan agama-agama tersebut, ditambah dengan cobaan masa lalu dan epidemi yang melanda Jepang terutama setelah perang, lalu ditambah lagi cuaca lembab yang dihadapi negara tersebut, pengalaman mengalami radiasi nuklir, serta gempa bumi yang merajalela plus tsunami, Jepang telah belajar mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Oosouji secara harfiah diterjemahkan sebagai kegiatan pembersihan besar-besaran. Tradisi ini dipraktikkan oleh orang Jepang untuk membersihkan rumah dan dirinya sebelum malam Tahun Baru sebagai cara untuk menyambut tahun yang akan datang dengan bersih, baik secara harfiah maupun simbolis. Namun, selain membersihkan rumah, oosouji juga dilakukan di tempat-tempat lain, seperti kantor, loker sekolah, dan meja kerja.
Bagi orang Jepang, membawa "barang-barang lama" ke tahun baru adalah nasib buruk. Misalnya, jika Anda memiliki tagihan (dibayar dan tidak dibayar), kuitansi, buku berserakan, dan benda-benda lain dalam keadaan berantakan, sebaiknya itu semua dibuang, disingkirkan, atau diatur. Tujuannya, supaya masalah tahun lalu tidak terus mengikuti Anda.
Dalam tradisi oosouji, semakin bersih semakin baik. Jadi, jika Anda dapat membersihkan setiap inci ruangan yang Anda tempati menjadi berkilau, awal tahun baru Anda akan semakin baik. Anda akan dapat dengan jelas merencanakan berbagai hal dan beralih dari kesulitan yang mengganggu Anda, serta mengatasi kebiasaan buruk yang muncul di masa lalu.
Tertarik meniru kebiasaan bersih-bersih orang Jepang ini? Begini tips melakukan oosouji yang bisa Anda praktikkan di rumah menjelang tahun akhir tahun.
- Singkirkan sampah, benda, dan furnitur yang tidak lagi dibutuhkan atau diinginkan.
- Siapkan empat kotak dengan label "buang", "simpan", "jual", dan "donasi". Jika Anda merasa suatu barang tidak lagi membawa kegembiraan bagi Anda atau keluarga, atau jika Anda bosan dengan desainnya, Anda bisa menjual atau menyumbangkannya.
- Libatkan seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak. Libatkan mereka dalam oosouji dengan memintanya membersihkan kamar dan barang-barang mereka sendiri.
- Pembersihan dilakukan dari ruang pertama yang berisi pintu masuk), dan kerjakan proses pembersihan dimulai dari bagian atas atau langit-langit. Kemudian dilanjutkan dengan mengelap jendela dan menyapu atau mengepel lantai. Lakukan ini dengan arah rotasi searah jarum jam.
- Hilangkan noda yang ada di gaun, dinding, sofa, atau wastafel. Itu artinya, Anda juga harus mencuci pakaian-pakaian Anda yang memiliki noda.
Dan meskipun orang Barat mungkin menganggap oosouji sebagai takhayul, ada banyak manfaat yang didapat dengan membersihkan lingkungan. Ini dia.
- Membebaskan rumah dari kuman yang dapat menyebabkan infeksi penyakit.
- Lingkungan yang bebas debu akan membuat Anda bernapas lebih baik dan membuat tidur lebih nyenyak.
- Pada tingkat emosional, tinggal di lingkungan yang bersih juga membantu menurunkan tingkat stres dan memungkinkan Anda fokus lebih baik.
Baca Juga: Universitas di Jepang Kembangkan Alat Tes Virus Corona dari Ulat Sutra
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
Gubernur Khofifah dan 3 Menteri Percepat Program Rumah Layak bagi MBR di Jatim
-
Jumat Berkah Datang, Rebutan DANA Kaget Sekarang Rp 358 Ribu Sudah Bisa Diklaim
-
3 Link Eksklusif Rezeki Jumat Berkah! Buruan Ambil Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu
-
7 Sunnah dan Hikmah di Balik Urutan Memotong Kuku Menurut Islam
-
Ulama NU Luruskan Polemik Amplop Kiai, Ada Apa?