Scroll untuk membaca artikel
Vania Rossa | Lilis Varwati
Sabtu, 05 Desember 2020 | 13:21 WIB
Ilustrasi tenaga medis. (Elements Envato)

SuaraJatim.id - Tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia atau IDI menemukan bahwa angka kematian tenaga medis naik hingga tiga kali lipat dalam kurun waktu seminggu pertama pada Desember 2020. Dan Jawa Timur jadi provinsi dengan jumlah tenaga medis meninggal akibat Covid-19 terbanyak.

Data IDI tercatat total sudah ada 342 petugas medis dan kesehatan yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 sejak Maret hingga Desember ini. Rinciannya terdiri dari 192 dokter dan 14 dokter gigi, juga 136 perawat.

IDI mengimbau, jika ada masyarakat yang masih tidak percaya adanya Covid-19, namun mohon agar tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak membahayakan orang lain.

"Kami berharap apabila Anda termasuk orang yang tidak mempercayai adanya Covid ini, namun janganlah mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut," kata Dr. Eka Mulyana, Sp. OT. (K), MKes. SH. MHKes dari Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI melalui keterangan tertulis yang diterima suara.com, Sabtu (5/12/2020).

Baca Juga: Selama Pandemi, Sudah 6 Dokter di Bali Meninggal Akibat Covid-19

Menurut Eka, tingginya lonjakan pasien Covid dan angka kematian tenaga medis menjadi peringatan agar semua pihak tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Pandemi justru hanya bisa berakhir dengan kerjasama seluruh pihak.

"Kami dari tim mitigasi PB IDI secara khusus juga mengingatkan kepada para teman sejawat tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk waspada dan tetap menjalankan SOP seperti dalam pedoman standar perlindungan dokter di saat melakukan pelayanan dan saat berada di keluarga dan komunitas," tambahnya.

Data IDI mencatat, para dokter yang wafat akibat terinfeksi Covid-19 terdiri dari 101 dokter umum (4 guru besar), 89 dokter spesialis (7 guru besar), dan 2 residen yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah provinsi dan 85 IDI Cabang Kota/Kabupaten. 

Berikut data lengkapnya:

  1. Jawa Timur 39 dokter, 2 dokter gigi, dan 36 perawat,
  2. DKI Jakarta 31 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat
  3. Sumatra Utara 24 dokter dan 3 perawat,
  4. Jawa Barat 17 dokter, 3 dokter gigi, dan 18 perawat
  5. Jawa Tengah 17 dokter dan 21 perawat
  6. Sulawesi Selatan 7 dokter dan 3 perawat
  7. Banten 7 dokter dan 2 perawat
  8. Bali 6 dokter
  9. DI Aceh 6 dokter dan 2 perawat
  10. Kalimantan Timur 5 dokter dan 3 perawat
  11. Riau 5 dokter
  12. DI Yogyakarta 5 dokter dan 2 perawat
  13. Kalimantan Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat
  14. Sumatra Selatan 4 dokter dan 5 perawat
  15. Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat
  16. Sulawesi Utara 3 dokter
  17. Nusa Tenggara Barat 2 dokter
  18. Sumatra Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat
  19. Kalimantan Tengah 1 dokter dan 2 perawat
  20. Lampung 1 dokter dan 1 perawat
  21. Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat
  22. Bengkulu 1 dokter
  23. Sulawesi Tenggara 1 dokter dan 2 dokter gigi
  24. Papua Barat 1 dokter
  25. Papua 2 perawat
  26. DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat
  27. Nusa Tenggara Timur 1 perawat
  28. Kalimantan Barat 1 perawat

Baca Juga: Vaksin Moderna Tawarkan Kekebalan hingga 3 Bulan

Load More