SuaraJatim.id - Eks pengungsi Syiah asal Kabupaten Sampang yang menempati Rumah Susun Jemundo Sidoarjo menerima hadiah 239 sertifikat tanah. Kado ini diberikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sebelumnya, para pengungsi Syiah ini telah berikrar kembali ke ajaran Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) dan telah menemui kesepakatan damai dengan masyarakat daerah asalnya di Sampang Madura.
"Penyerahan sertifikat ini sebagai hadiah di perayaan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) se-Dunia," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, seperti diberitakan Antara, Selasa (16/12/2020).
Menurut dia, pada peringatan Hari HAM, diharapkan hak-hak fundamental masyarakat bisa terpenuhi, termasuk hal para pengungsi di Rusun Jemundo Sidoarjo.
Baca Juga: Hujan Lebat Air Sungai Meluap, Ribuan Rumah di Sampang Terendam
Ia menjelaskan jika sebelumnya pemenuhan hak asasi sebagai warna negara yaitu KTP dan SIM maka kali ini pemberian sertifikat tanah merupakan pelengkap bagi pemenuhan hak asasinya.
Dengan sinergitas yang terjalin bersama berbagai elemen vertikal, kata Khofifah, pemenuhan hak-hak masyarakat ini bisa terwujud maksimal sebagai bentuk layanan prima kepada masyarakat.
"Ini adalah PR panjang, yang mana diharuskan memberikan hak-hak dasar masyarakat, selain KTP, SIM, surat nikah, tapi juga pemberian sertifikat bidang lahan di Omben, Sampang yang sekarang ini mereka masih berada di Jemundo," ucapnya.
Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat menyambut baik diberikannya sertifikat tanah kepada 239 warga Sampang pengungsi Jemundo.
Hal tersebut merupakan sebuah upaya untuk terus menyelesaikan konflik agama berkepenjangan yang mana saat ini sudah kembali ke ajaran Aswaja.
Baca Juga: Usai Ikrar Balik ke Aswaja, Eks Pengungsi Syiah Belum Bisa Pulang Kampung
"Pemerintah Daerah Alhamdulillah sudah ada upaya untuk menangani konflik Syiah, beberapa bulan yang lalu mereka sudah kembali ke Aswaja," katanya, seperti dikutip dari website pemerintah kabupaten Sampang di sampangkab.go.id.
Upaya selanjutnya, menurut Wakil Bupati muda tersebut akan tetap terus dijalin komunikasi dengan para ulama dan warga setempat untuk proses pemulangan pengungsi Jemundo.
"Pemda selalu berkomunikasi dan meminta arahan para ulama, termasuk ke depan untuk proses pemulangan warga Sampang yang saat ini mengungsi Jemundo. Kami harap konflik tersebut bisa kita selesaikan walaupun prosesnya tidak cepat," katanya.
Berita Terkait
-
Dari Benteng Kristen Menjadi Pusat Islam: Kisah Transformasi Suriah
-
Sejarah Tercipta, Iran Angkat Gubernur Sunni Pertama Sejak Revolusi Islam
-
Permainan Kotor di Timur Tengah, Serangan Cyber Mematikan Hancurkan Komunikasi Hizbullah
-
Mengulik Asal Usul Hamas, Apakah Syiah? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Iran Mendadak Telepon Taliban: Saudaraku Mari Kita Bebaskan Palestina dan Al Aqsa
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan