SuaraJatim.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang, Yuliadi Setiawan, mengaku telah mengirim surat ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar memikirkan nasib eks pengungsi Syiah yang sudah berikrar balik ke ajaran Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja).
Sebab, sampai kini kondisi mereka masih berada di Rusun Jemundo, Sidoarjo, sebagai pengungsi. Pemkab Sampang mengaku sudah memfasilitasi mereka agar pulang ke kampung halamannya di Sampang.
Namun sampai saat ini belum ada kejelasan terkait nasib mereka. Selain tempat tinggal, persoalan lain menyangkut lapangan kerja bagi para eks pengungsi ini juga belum jelas betul.
"Kepala Bakesbangpol Jawa Timur Bapak Jonathan Judianto sepakat untuk membahas beberapa usulan kelangsungan kehidupan warga Sampang yang berada di Jemundo Sidoarjo," kata Sekda Kabupaten Sampang, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring suara.com, Rabu (02/12/2020).
Pria yang akrab disapa Wawan ini menambahkan, usulan yang dimaksud yaitu tentang lapangan pekerjaan dan tempat tinggal para eks pengungsi.
"Semisal melalui program pemerintah yaitu perumahan rakyat. Jadi bisa diusulkan para eks pengungsi ini mendapatkan rumah subsidi dengan bunga nol persen," katanya.
Ketika ditanya apahak ada upaya untuk memulangkan para warga di Jemundo ke kampung halamanya di Kecamatan Omben dan Kecamatan Karang Penang. Wawan dengan tegas mengatakan bahwa Pemkab tidak ada upaya meminta maupun memaksa warga yang ada di Jemundo untuk pulang.
"Pemkab sifatnya hanya memfasilitas, untuk kembali ke kampung halamanya biarkan berjalan secara alamiah," tandasnya.
Sekadar diketahui, sebelum melaksanakan ikrar kembali ke aliran Sunni, para warga pengikut aliran Syiah pimpinan Tajul Muluk tersebut telah menempati pengungsian di Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo, semenjak 2012 lalu atau selama 9 tahun.
Baca Juga: Pengungsi Syiah Sampang Setelah Delapan Tahun Terusir dari Kampung Halaman
Tag
Berita Terkait
-
Pengungsi Syiah Sampang Setelah Delapan Tahun Terusir dari Kampung Halaman
-
Pengungsi Syiah Sampang Sulit Melupakan Trauma
-
Video Emak-Emak Berjilbab Embat Helem di Sidoarjo, Netizen Bahas Akhlaknya
-
Bulan Depan Tajul Muluk dan Pengikutnya Dibaiat ke Aswaja, Tinggalkan Syiah
-
Jenazah Gadis yang Ditolak Karena Berfaham Syiah, Aslinya Sudah Lama Aswaja
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pengasuh Ponpes Sumenep Divonis Kebiri dan 20 Tahun Penjara, Cabuli Banyak Santriwati Bertahun-tahun
-
Kronologi Penemuan Mayat Polisi di Rel Kereta Api Lamongan, Penyebab Kematian Masih Misteri
-
Dugaan Pencabulan Ponpes Bangkalan, Polda Jatim Kebut Penyelidikan hingga Pendampingan Korban
-
BRI Hadirkan Layanan Keuangan Terapung, Dorong Ekonomi Pesisir Lewat Teras BRI Kapal
-
Kronologi Ketua PCNU Magetan Diduga Dianiaya Kades Usai Ceramah, Polisi Turun Tangan