Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 08:29 WIB
Proses pemakaman NA Gadis Pengungsi Syiah Sampang. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Kemarin ramai berita jenazah seorang gadis berinisal NA (17) sempat ditolak dimakamkan di kampungya sendiri di Sampang Madura, Jawa Timur, oleh warga lantaran menjadi pengikut syiah.

Padahal, sebenarnya kelompok syiah Sampang yang sekarang mengungsi di Sidoarjo, termasuk gadis tersebut sudah lama kembali ke Sunni dan mengamalkan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja).

Hal tersebut disampaikan oleh Ali Murtadho alias Ustaz Tajul Muluk selaku pimpinan dari kelompok syiah asal Madura. Ia menegaskan kalau pengikutnya sudah sejak lama kembali ke ajaran Islam yang benar, Sunni (Aswaja). Hanya saja masyarakat masih belum banyak mengetahuinya.

"Kan sebetulnya kami di sini sudah Ahlusunnah. Sebetulnya sudah lama, saya juga sudah berusaha memberitahu sama aparat selama satu tahunan," ujar Tajul Muluk saat dihubungi SuaraJatim.id, Sabtu (31/10/2020).

Baca Juga: Jasad Gadis Syiah Ditolak Warga Tinggal Bersama Kakek-Neneknya di Jemundo

Untuk bisa diterima kembali oleh masyarakat, pembaiatan harus dilakukan. Proses pembaiatan sendiri sudah direncanakan dan akan dilakukan oleh Tajul Muluk bersama pengikutnya yang saat ini tinggal di Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo pada Kamis (5/11/2020).

"Pelaksanaan pembaiatan akan dilaksanakan Kamis pekan depan. Kami sudah kembali ke jalan yang terbaik sebagai pilihan," kata Tajul.

Lebih lanjut Tajul menjelaskan, walaupun sebenarnya kembali ke ajaran Islam yang benar tak perlu diketahui oleh masyarakat. Namun lantaran harus mendapat pengakuan maka ia menyetujui harus dibaiat.

"Sebetulnya juga masak (dibaiat) begitu. Urusan (baiat) ini urusannya antara kami sama Allah, kalau sudah dari hati selesai. Karena ingin mendapat pengakuan makanya kamu harus dibaiat. Karena kami ingin serius menyelesaikan ini, silaturrahmi yang terputus bisa disambung," katanya.

Kontributor : Arry Saputra

Baca Juga: Jasad Pengikut Syiah Ditolak Saat akan Dikubur, Tajul Muluk: Penzaliman

Load More