SuaraJatim.id - Mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo mengimbau agar publik menghentikan sebutan kadrun dan kampret. Menurutnya, sebutan kadrun dan kampret sudah merendahkan dan melecehkan Tuhan Yang Maha Esa.
Pernyataan Gatot tersebut mendapat respon dari Ketua PWNU Jatim, Kiai Marzuki Mustamar. Menurutnya hal itu tak perlu dilakukan lantaran masyarakat lambat laun akan berhenti dengan sendirinya mengucapkan ungkapan kadrun dan kampret.
"Pak Gatot gak perlu melarang (ungkapan kadrun dan kampret) karena nanti pasti akan berhenti-henti sendiri," ujar Marzuki saat dihubungi, Jumat (18/12/2020).
Marzuki pun mengajak seluruh pihak untuk bersatu kembali sebagai bangsa yang utuh dalam NKRI. Bahkan ia mengajak Gatot untuk kumpul bersama makan rujak (rujakan).
Baca Juga: Gatot Nurmantyo: Sebutan Kadrun dan Kampret itu Melecehkan Tuhan
"Misalnya Pak Gatot bisa ngumpulkan teman-teman itu sebagian yang ada di KAMI, lalu bisa adem guyup. Syukur-syukur bisa main-main ke (PWNU) Jatim, untuk rujakan bareng. Ke PBNU, ke Muhammadiyah, rujakan dan kompak untuk NKRI harga mati," katanya.
Marzuki menyebut ungkapan kadrun dan kampret yang selama ini muncul di masyarakat akibat adanya pihak yang selalu merasa paling Islam dan paling benar. Pengasuh Pondok Pesantren Sabillurrosyad, Gasek, Kota Malang, ini setuju apabila ungkapan itu tidak baik.
"Kami sangat setuju. Tapi ayo bareng dari semua pihak. Kalau di Islam, NU dan Muhammadiyah, ada berbeda pendapat tapi tidak saling mengkadrunkan kan. Untuk NKRI sama, mendukung keutuhan bangsa," katanya.
Marzuki mengaku tak bisa melarang ataupun meminta masyarakat menghentikan dua sebutan itu. Pasalnya, kemunculan penyebutan kadrun dan kampret itu muncul sebagai respon alami dari masyarakat awam melihat kondisi saat ini.
"Kami tidak bisa menanggapi. Kami gak bisa menyuruh juga. Gak memprovokasi, gak melarang juga. Tergantung situasi, tergantung mereka, sesuai ekspresi mereka. Jadi kalau kami tidak bisa melarang dan juga tidak menyuruh ekspresi yang mereka rasakan, terserah masyarakat," katanya.
Baca Juga: Enam Laskar FPI Ditembak Mati, Denny Siregar: Mereka Pasti Ketemu Bidadari
Perlu diketahui, sebutan kadrun dan kampret muncul saat Pemilu 2019. Sebutan kadrun dilontarkan oleh pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin untuk pendukung Prabowo-Sandiaga Uno. Begitu pun sebaliknya.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Gatot Nurmantyo: Sebutan Kadrun dan Kampret itu Melecehkan Tuhan
-
Enam Laskar FPI Ditembak Mati, Denny Siregar: Mereka Pasti Ketemu Bidadari
-
TNI Disebut Seperti Zaman Orba, Mahfud MD: Terserah Pak Gatot Nurmantyo
-
Eks Panglima Jenderal Gatot Nurmantyo: TNI Kini seperti Era Orde Baru
-
Gatot Nurmantyo Puji Habib Rizieq: Nasionalis yang Mengawal Pancasila
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
5 Rekomendasi Hotel Dekat Alun-Alun Batu untuk Liburan yang Nyaman
-
Gubernur Khofifah Dorong Tata Kelola Internasional Usai Tahura Raden Soerjo Cetak Rekor
-
Gubernur Khofifah Apresiasi KTH dan Penyuluh Kehutanan se-Jatim: NTE Tertinggi Nasional
-
Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan