SuaraJatim.id - Penyanyi dangdut Dewi Perssik atau Dewi Persik tengah menjadi sorotan di media sosial setelah mengunggah foto-foto dirinya yang mengalami ruam merah di tubuh dan wajah.
Mantan istri Saiful Jamil tersebut rupanya sempat terinfeksi Covid-19 yang termanifestasi lewat ruam kemerahan.
Di media sosial, unggahan Dewi Persik tersebut menuai banyak komentar warganet. Banyak di antara mereka yang terkejut saat mengetahui fakta bahwa Covid-19 juga dapat menimbulkan ruam merah di tubuh.
Tak jarang juga ada yang mendakwa bahwa ruam merah yang dialami Dewi bukan Covid-19 tetapi campak. Lalu, bagaimana pendapat ahli medis?
Berdasarkan penjelasan dr. Danny Gunawan, SpKK, FINSDV dari keterangan tertulisnya, 20 persen penderita Covid-19 memang menimbulkan gejala klinis pada kulit, seperti yang dialami Dewi Persik.
Hal ini tertuang dalam Journal of The European Academy of Dermatology and Venereology 2020 yang melihat 18 dari 88 penderita Covid-19 (20,4 persen) mengalami manifestasi di kulit yakni berbentuk ruam makulopapular (morbiliform atau gambaran seperti penyakit campak), ruam dengan bentuk papuloveskular seperti cacar air; urtikaria atau biduran.
Joob B, dari Thailand dalam Journal of Hospital Infectious tahun 2020 melaporkan petechiae atau bintik-bintik merah pada kulit seperti pada penyakit demam berdarah.
"Ruam-ruam kulit ini akan menghilang dalam beberapa hari dan tidak berpengaruh terhadap derajat keparahan penyakit Covid-19 itu sendiri," jelas dia.
Pun sama dengan pernyataan Persautan Nasional Dermatologis-Venereologis Prancis (SNDV) yang berisi dokter penyakit kulit dan penyakit seksual menular.
Baca Juga: Akui Kena Covid-19, Wajah Dewi Perssik Dipenuhi Bercak Merah
Menurut SNDV, ruam merah muncul karena gejala Covid-19 bisa memengaruhi tubuh di luar sistem pernapasan.
Melansir dari The Jerussalem Post, banyak laporan rumah sakit yang menerima pasien Covid-19 dengan gejala dermatologi. "Mereka (gejala dermatologi) juga dapat muncul tanpa gejala pernapasan," kata siaran pers oleh SNDV.
Kemunculan gejala ini telah dibahas oleh sekitar 400 dokter kulit yang diselenggarakan secara online oleh SNDV.
Sebagai penyakit infeksi baru, orang dengan Covid-19 memiliki berbagai gejala yang kadang berbeda dari waktu ke waktu. Beberapa gejala baru, selain persoalan pernapasan telah ditemukan selama sebulan terakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Bisa Tambah PAD, DPRD Jatim Minta Pemprov Serius Garap Potensi Pajak Tidur
-
Berangkatkan Gowes Bareng 1.000 Km Ride For Palestine, Gubernur Khofifah Serukan Pesan Perdamaian
-
DPRD Jatim Ingatkan APBD Harus Jadi Anggaran Gotong Royong, Bukan Sekadar Dokumen Teknis
-
Menang Wali Kota New York, Bisakah Zohran Mamdani Jadi Capres AS 2028?
-
Sopir Bus Resmi Tersangka Kecelakaan Bus Tulungagung, Satu Korban Tewas di Ngunut!