Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 04 Januari 2021 | 10:39 WIB
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

SuaraJatim.id - Varian baru Virus Corona semakin mengkhawatirkan saja. Diduga varian baru virus yang pertama kali ditemukan di Inggris dan diidentifikasi awal pada 26 Desember 2020, ini telah menyebabkan lonjakan kasus di dunia

Pada saat ditemukan pertama kali dulu, varian baru virus ini menunjukkan lebih cepat menular. Jika diukur dari lamanya menginap belum ada perubahan tingkat keparahan, misalnya jumlah kematian dalam 28 hari. Artinya, belum ada identifikasi pasti efek varian baru ini.

Selain itu, saat ini juga tidak ada kekhawatiran bahwa SARS-CoV-2 VOC 202012/01 lebih mungkin menginfeksi kembali orang dibandingkan dengan varian virus corona lain yang beredar.

Tapi dilansir dari Express, varian baru virus corona Covid-19 ini lebih pasti menyebar ke seluruh dunia. Saat ini pun sudah muncul laporan penyebarannya terjadi di 31 negara lain.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Angka Kesembuhan di Asia Paling Tinggi

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian virus corona ini mengandung 23 substitusi nukleotida (mutasi). Varian baru virus corona ini dikaitkan dengan infeksi di antara cerpelai yang diternakkan dan ditularkan ke manusia.

Contohnya, varian baru virus corona yang diidentifikasi di North Jutland, Denmark. Varian baru virus corona ini memiliki kombinasi mutasi yang sebelumnya tidak diamati.

Studi pendahuluan ini menunjukkan varian baru virus corona bisa mengakibatkan penurunan netralisasi virus pada manusia.

Varian baru virus corona ini berpotensi mengurangi durasi perlindungan kekebalan setelah infeksi atau vaksinasi alami.

Saat ini, penelitian sedang berlangsung untuk menilai netralisasi virus. Tetapi, hanya ada 12 kasus amnusia yang nampaknya tidak menyebar luas.

Baca Juga: Fanny Fabriana Sekeluarga Positif Covid-19

Pada 18 Desember 2020, varian baru virus corona ditemukan di Afrika Selatan, yang beredar di provinsi Eastern, Cape, Western Cape dan KwaZulu-Natal. Penyelidikan awal memberi kesan bahwa varian virus korona ini dikaitkan dengan viral load yang lebih tinggi.

Artinya, ada potensi lebih banyak penularan atau lebih menular. Sekarang ini, belum ada bukti jelas terkait dengan penyakit yang lebih parah atau kondisi yang lebih buruk.

Load More